Menyunting teks karangan merupakan proses pembenahan sebuah teks
karangan sebelum menjadi teks karangan yang siap disajikan, dinilaikan, ataupun
dipresentasikan. Penyuntingan bertujuan untuk menghindarkan teks karangan dari kesalahan-kesalahan,
baik menyangkut isi maupun penggunaan bahasa, dengan cara mengoreksi isi
tulisan secara cermat dan teliti. Dengan menyunting dapat memperbaiki kesalahan
tulisan sendiri atau orang lain berkaitan dengan ketepatan ejaan, tanda baca,
pilihan kata, keefektifan kalimat, dan keterpaduan paragraf..
Editor adalah orang yang pekerjaannya
mengedit atau menyunting. Kegiatan mengedit artinya meneliti kemudian melakukan
seleksi jika ada bagian yang perlu dihilangkan atau ditambah. Istilah mengedit
dipadankan dengan kata menyunting dalam bahasa Indonesia. Kata editor
dipadankan dengan kata penyunting atau penyelia. Seorang penyunting membutuhkan
keahlian, ketelitian, dan pengetahuan yang cukup tentang bahasa Indonesia.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menyunting karangan atau teks
antara lain sebagai berikut.
1. Ejaan
Penyuntingan tentang ejaan berpedoman
pada Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Kesalahan yang sering
dilakukan oleh para pemakai bahasa adalah kesalahan penulisan huruf kapital dan
pemakaian tanda baca.
2. Keefektifan Kalimat
Kalimat disebut efektif apabila
memiliki struktur yang tepat sehingga makna kalimatnya mudah dipahami dan tidak
menimbulkan penafsiran yang tidak sesuai dengan maksud penutur kalimat.
Ciri-Ciri kalimat efektif antara lain sebagai berikut.
·
Kesatuan Gagasan. Kalimat efektif memiliki subyek, predikat, serta
unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
·
Kesejajaran. Kalimat efektif memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika
bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang
lainnya pun harus menggunakan di- pula.
·
Kehematan. Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak
perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan
mengaburkan maksud kalimat.
·
Penekanan. Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan dengan
cara mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang
penting di depan kalimat.
·
Kelogisan. Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan
unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
3. Pemilihan Kata
Sinonim dalam bahasa Indonesia tidak
berlaku mutlak, artinya meski sebuah kata memiliki arti yang hampir sama bukan
berarti bisa saling bertukar tempat. Oleh karena itu, pemakaian kata harus
membertimbangkan ketepatan pemilihan kata atau diksi.
Berikut ini adalah cara menyunting
sebuah karangan
·
Membaca karangan secara tuntas dengan tujuan mengetahui gambaran
keseluruhan isi karangan. Ini penting agar sang penyunting juga memahami konsep
karangan yang diinginkan oleh penulis. Seorang penyunting tidak boleh begitu
saja mengubbah sebuah karangan tanpa mengetahui konsep yang diinginkan oleh
penulis. Hal itu disebabkan, sebuah karangan menunjukan identitas penulisnya.
Jika buku diubah terlalu dalam oleh sang penyunting, dikhawatirkan ciri khas
penulis akan hilang.
·
Menandai bagian-bagian yang meragukan. Bagian-bagian yang meragukan ini
bisa diberi tanda dengan pensil berikut keterangan ataupun catatan singkat.
Kemudian, seorang penyunting perlu berkonsultasi dengan penulis untuk membahas
”temuan-temuan” tersebut. Tujuannya adalah untuk mencari titik temu.
·
Penyunting memperbaiki karangan dengan memperbaiki beberapa temuan
sebelumnya perbaikan tersebut, misalnya dalam hal konsep maupun kebahasaan.
Perhatikan contoh teks di bawah ini
BI intensifkan edukasi buat masyarakat.
Meningkatkan pemahaman masyarakat
terhadap perbankan diharpkan dapat
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan secara bijaksana
sehingga dapat meningkatkan kuwalitas hidupnya.
Untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap perbankan, diluncurkan Tahun Edukasi Perbankan 2008
oleh ibu negara Ani Bambang
Yudhoyono. Hadir dalam acara tersebut Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin
Abdullah dan anggota Dewan Gubernur lainnya, serta seluruh pimpinan
lainnya, serta seluruh
pimpinan perbankan nasional.
Acara tersebut diawali dengan
rangkaian rantai 11.595 insan perbankan dari 66 bank. Rangkaian manusia ini
tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri). Tujuannya bukan hanya menjaring
nasabah. Tetapi juga ingin membangun kesadaran tentang hak dan kewajiban,
bagaimana cara penyelesaian kalau ada ketidak
sepahaman antara bank dan nasabahnya. Juga untuk meningkatkan
pemahaman mengenai produk yang ditawarkan bank.
Masa datang banyak
masyarakat yang masih belum mengetahui fungsi bank syariah. Bank akan
semakin terintegrasi dengan lembaga keuangan lainnya, seperti asuransi,
sekuritas, dan multifinance.
Dampaknya, bank akan memasarkan
produk-produk asuransi dan pasar modal.Perselisihan akan
kerap timbul jika masyarakat tidak dapat membedakan antara produk
bank dan yang bukan.
Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad mengatakan, semakin
tinggi tingkat pemahaman masyarakat terhadap perbankan, maka semakin stabil
kondisi sistim keuangan negara bersangkutan.
Direktur utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan, program
edukasi perbankan akan masuk dalam rencana bisnis perbankan.
Untuk mengevektifkan sosialisasi dan edukasi perbankan, BI
bekerja sama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Departemen
Pendidikan Nasional, Kementerian Negara Koperasi dan UKM, serta perguruan
tinggi.
Berdasarkan servai yang dilakukan BI dan Lembaga
Demografi FE UI, masih banyak anggota masyarakat yang enggan menyimpan uangnya
di bank. Sebanyak 83 persen responden memilih menabung dengan cara tradisional
ketimbang di bank.
Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui fungsi bank syariah. Bahkan, 16,2 persen responden tidak mengetahui
bahwa saldo tabungannya dapat berkurang karena hal-hal lain selain penarikan
tabungan.
Sebagian besar masyarakat menginginnkan informasi lebih lanjut
mengenai produk bank dan keuangan, serta hak dan kewajiban nasabah.
Untuk itu, direomendasikan agar fungsi bank, produk
perbankan, dan keuangan lainya disosialisasikan secara aktif, khususnya di
pedesaan. Edukasi bisa dilakukan melalui petugas bank atau media massa.
Perbaikan yang perlu dilakukan pada teks di atas adalah sebagai berikut.
Perbaikan yang perlu dilakukan pada teks di atas adalah sebagai berikut.
1.
Penulisan judul "BI intensifkan edukasi buat masyarakat."
kurang tepat, seharusnya "BI Intensifkan Edukasi untuk Masyarakat"
2.
Penulisan kata diharpkan kurang tepat, seharusnya adalah diharapkan.
3.
Penulisan kata kuwalitas kurang tepat, menurut kamus besar bahasa
Indonesia, penulisan yang benar adalah ‘kualitas’ (menggunakan u)
4.
Penulisan ibu negara kurang tepat, seharusnya adalah Ibu Negara.
5.
Kalimat "Hadir dalam acara tersebut Gubernur Bank Indonesia
Burhanuddin Abdullah dan anggota Dewan Gubernur lainnya, serta seluruh pimpinan
lainnya, serta seluruh pimpinan perbankan nasional." kurang efektif
seharusnya "Hadir dalam acara tersebut Gubernur Bank Indonesia
Burhanuddin Abdullah dan anggota Dewan Gubernur lainnya, serta seluruh
pimpinan perbankan nasional lainnya."
6.
Penulisan kata ketidak sepahaman kurang tepat, karena gabungan kata
yang diberi awalan dan akhiran sekaligus, penulisannya harus dirangkaikan
seluruhnya, jadi yang tepat adalah ketidaksepahaman.
7.
Penulisan "Masa datang" kurang tepat, seharusnya "Di masa
mendatang".
8.
Penulisan "Permasalahan akan kerap timbul" kurang tepat,
seharusnya "Permasalahan akan timbul".
9.
Penulisan Muliaman D Hadad kurang tepat seharusnya Muliaman D.
Hadad.
10.
Penulisan "Direktur utama Bank Mandiri" kurang tepat,
seharusnya "Direktur Utama Bank Mandiri".
11.
Penulisan mengevektifkan kurang tepat menurut kamus besar bahasa
Indonesia, penulisan yang benar adalah menggunakan huruf "f"
bukan "v".
12.
Penulisan "servai" kurang tepat, seharusnya adalah
"survei"
13.
Penulisan "masih banyak masyarakat yang belum mengetahui fungsi bank
syariah" kurang tepat, seharusnya "banyak masyarakat
yang masih belum mengetahui fungsi bank syariah".
14.
Penulisan "menginginnkan" kurang tepat, seharusnya
"menginginkan"
15.
Penulisan "direomendasikan" kurang tepat, seharusnya
"direkomendasikan".
Daftar pustaka
http://www.mikirbae.com/2015/08/menyunting-karangan.html?m=0
, 19 Maret 2016, 20:34.
http://www.panduan123.com/wp-content/uploads/2012/10/Karangan-Argumentasi-Tentang-Pendidikan.jpg
, 19 Maret 2016, 21:18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar