Sabtu, 23 April 2016

Menentukan Perbedaan Karakteristik Dua Kutipan Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah atau sepotong berita".
Novel merupakan cerita yang mengisahkan konflik pelaku sehingga terjadi perubahan nasib tokoh. Unsur intrinsik novel sama dengan unsur intrinsik cerpen. Perbedaan terletak pada alur yang kompleks pada novel.

Setiap novel memiliki karakteristik atau ciri tersendiri. Karakteristik novel dapat diketahui dari gaya kepenulisan pengarang dan "suara zaman". Karakteristik gaya kepenulisan pengarang dapat diketahui dari gaya bahasa yang digunakan novel angkatan 20-an (Balai Pustaka), Angkatan 30-an (Pujangga Baru), dan novel-novel modern. Novel angkatan 20-an seperti Siti Nurbaya masih menyisipkan perumpamaan klise dan pepatah. Novel angkatan 30-an seperti Layar Terkembang tidak menggunakan perumpamaan klise dan pepatah. Sementara itu, gaya kepenulisan pengarang novel modern lebih bebas dan menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu.

Karakteristik "suara zaman" dapat diketahui dari periode angkatan novel tersebut dirilis. Novel-novel yang diterbitkan dalam periode Angkatan 20-an seperti Azab dan Sengsara, Siti Nurbaya, La Hami, dan Di Bawah Lindungan Kaabah. Novel Angkatan 20-an memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Isi novel menggambarkan pertentangan paham antara kaum tua dengan kaum muda.
2. Isi novel menampilkan persoalan kawin paksa.
3. Isi novel menggambarkan jiwa kebangsaan yang belum maju.
4. Gaya bahasa dalam novel lebih sering menggunakan syair, pantun, dan pepatah.

Novel Angkatan 30-an memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pengarang lebih bebas menentukan nasib karya sastranya sendiri.
2. Isi novel menampilkan persoalan yang dihadapi masyarakat kota.
3. Novel Angkatan 30-an menggambarkan cara menggunakan kebebasan dan fungsi kebebasan dalam masyarakat.
4. Novel Angkatan 30-an tidak menggunakan pepatah. Bahasa dalam novel lebih sering menggunakan ungkapan.

Novel-novel modern memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Gaya bahasa lebih lugas.
2. Alur yang digunakan umumnya alur campuran.
3. Amanat tidak secara langsung disampaikan oleh pengarang.
4. Tema yang digunakan lebih luas.

Contoh:
Kutipan novel 1
Kata-kata Azam tadi malam ia anggap merendahkannya. Ia sangat tersinggung. Apalagi tadi malam pemuda itu memutuskan pembicaraannya secara sepihak. Berani-beraninya berlaku tidak sopan padanya? Baginya tindakan Azam itu bukan hanya tidak sopan, tapi sangat menghinanya. Ia memang orang yang mudah emosi jika ada sedikit saja yang tidak sesuai dengan suasana hatinya.

Kutipan novel 2
Sambil tertawa, ia berjabat tangan dengan kami. Ia pemuda yang cakap rupanya. Kulitnya kuning seperti kulit orang Cina dan matanya pun agak sipit. Mungkin ia keturunan orang Cina atau Jepang. Ia berkumis kecil dan janggutnya jarang-jarang seperti altar yang liar. Rambutnya belum tercukur dan pakaiannya sekumal pakaian seorang montir.

Perbedaan karakteristik kedua novel adalah watak tokoh diketahui tokoh lainnya (kutipan novel 1) dan watak tokoh diuraikan oleh pengarang (kutipan novel 2)


Daftar Pustaka

1.      Bernadette Adventa, Menentukan Perbedaan Karakteristik Dua Kutipan Novel,  http://baw30.blogspot.co.id/2014/02/menentukan-perbedaan-karakteristik-dua.html , 10 Maret 2016, 18:57.

2.      https://id.wikipedia.org/wiki/Novel 10 Maret 2016, 19:21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar