Berita adalah laporan yang disajikan melalui media
massa (surat kabar, televisi, radio, dll.), yang bersifat faktual, aktual, dan
penting bagi khalayak. Faktual berarti sesuai kenyataan, bukan karangan fiktif.
Aktual berarti baru saja terjadi, belum diketahui banyak orang, dan masih
hangat untuk dibicarakan. Jadi, sebuah laporan tidak akan dianggap berita
apabila kejadian yang dilaporkan itu (1) fiktif, tidak benar-benar terjadi; (2)
sudah berlangsung lama; (3) sudah diketahui banyak orang; atau (4) sudah tidak
hangat untuk dibicarakan.
Teks berita disusun dengan menggunakan struktur
piramida terbalik seperti pada bagan di bawah ini.
[bagan- struktur berita berupa piramida terbalik]
Bagian lead news (teras berita) memiliki sifat paling penting
dibanding bagian body news dan leg news. Teras berita berisi
informasi yang paling penting, paling esensial, dan merupakan pokok-pokok isi
berita. Maka dari itu, apabila kita ingin mengetahui pokok-pokok isi berita,
maka kita cukup membaca paragraf pertama berita tersebut.
Karena teras berita harus berisi pokok-pokok isi berita, teras berita
ditulis dengan rumus 5W1H. 5W1H merupakan singkatan dari unsur-unsur
berita: what (apa), where (di mana), when (kapan),
who(siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Artinya, di
dalam teras berita, harus ada informasi yang menjawab pertanyaan:
(1) Apa
peristiwa/kejadian/kenyataan yang diberitakan? (unsur what)
(2) Di mana
peristiwa/kejadian/kenyataan itu terjadi? (unsur where)
(3) Kapan
peristiwa/kejadian/kenyataan itu terjadi? (unsur when)
(4) Siapa pelaku, dalang,
korban, atau orang yang terlibat di dalamnya? (unsur who)
Keterangan: Unsur who ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu: (1) institution
who, yakni unsurwho yang berupa institusi atau lembaga;
(2) individual who, yakni unsur who yang berupa
perseorangan/individu; dan (3) plural who, yakni unsur who yang
berupa kelompok orang.
(5) Mengapa peristiwa/kejadian/kenyataan itu terjadi? (unsur why)
Keterangan: Unsur why adalah unsur yang berupa
informasi tentang penyebab,
motivasi, atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa/kejadian/kenyataan.
(6) Bagaimana kronologi peristiwanya, bagaimana caranya, bagaimana akibatnya,
bagaimana proses kejadiannya? (unsur how)
Bagian body news (tubuh berita) memiliki sifat cukup penting karena berisi informasi-informasi
yang memperjelas, memperdetail, atau memperinci informasi dalam teras berita.
Bagian leg news (kaki
berita) memiliki sifat kurang penting karena hanya berupa informasi tambahan
yang jika dihilangkan tidak akan berpengaruh pada kelengkapan berita.
Ada tiga alasan berita ditulis dengan struktur
piramida terbalik. Pertama, agar pembaca yang sangat sibuk bisa
langsung mengetahui garis besar isi berita dengan hanya membaca paragraf
pertama (paragraf teras berita). Kedua, agar editor bisa langsung memotong kaki berita jika berita terlalu panjang sementara kolom koran yang tersedia sangat terbatas. Ketiga,
agar wartawan tidak sampaimelupakan
atau melewatkan informasi penting dalam berita yang ia tulis.
PEDOMAN PENULISAN BERITA
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyusun Pedoman Penulisan Berita yang isinya
antara lain sebagai berikut.
(1) Teras berita ditempatkan di paragraf pertama dan
harus mencerminkan pokok terpenting berita.
(2) Teras berita tidak lebih dari 45 kata dan sebaiknya
tidak lebih dari 3 kalimat.
(3) Hal-hal yang tidak begitu mendesak hendaknya dimuat
dalam tubuh berita.
(4) Unsur why dan how diperjelas dalam tubuh berita, tidak dalam teras berita.
Berdasarkan pedoman yang sudah disepakati oleh PWI
tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsurwhat, where, when, dan who itu
wajib ditulis dalam teras berita, tidak boleh dalam tubuh berita. Unsur why dan how yang
dirasa sangat penting, menarik, dan berkaitan erat dengan pokok berita ditulis
dalam teras berita, sedangkan unsur why dan how yang
tidak terlalu penting harus
diuraikan dalam tubuh berita.
Ketika membuat teras berita, seorang jurnalis bebas
menentukan pola penyajiannya, bisa berupawhat-where-when-who, who-what-why-where-when, how-who-what-where-when,
dan lainsebagainya. Pola penyajian teras
berita tidak harus selalu diawali oleh salah satu
unsur 5W1H, boleh juga diawali oleh pertanyaan (question), komentar (comment),
kutipan perkataan tokoh (quotation), jeritan (exclamation), dan
lain-lain.
Berdasarkan unsur yang mengawalinya, teras berita
terbagi menjadi bermacam-macam, antara lain: (1) what lead, yaitu
teras berita diawali unsur apa; (2) who lead, yaitu teras berita
diawali unsur siapa; (3) when lead, yaitu teras berita diawali
unsur kapan; (4) where lead, yaitu teras berita diawali unsur di
mana; (5) why lead, yaitu teras berita diawali unsur mengapa;
(6) how lead, yaitu teras berita diawali unsur bagaimana; (7) quotation
lead, yaitu teras berita diawali perkataan seseorang; (8)question lead,
yaitu teras berita diawali pertanyaan; (9) comment lead, yaitu
teras berita diawali komentar; dan lain-lain. Adapun pola kelanjutannya bisa
bermacam-macam, tergantung pada jurnalisnya. What lead, misalnya,
bisa berpola what-where-when-why, what-when-where-how, what-when-where-why,
dan lain-lain. Who lead bisa berpola who-what-where-when-why, who-what-how-where-when,
dan lain-lain.
Karena ada tiga macam unsur who, who lead (teras berita siapa) terbagi menjadi tiga macam pula, yaitu: (1) who lead individual, yaitu teras berita diawali
dengan unsur who (siapa) yang berupa satu orang; (2) who
lead plural, yaitu teras berita diawali dengan unsur who (siapa)
yang berupa dua orang atau lebih (banyak orang); dan (3) who lead
institution, yaitu teras berita diawali dengan unsur who(siapa)
yang berupa lembaga/institusi.
Cara Mencari Isi Berita
Isi berita dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan apa. Isi berita
secara ringkas terdapat pada headline
atau kepala berita. Kepala berita berisi penjelasan singkat 5W+1H.
Cara Mencari Perbedaan Penyajian
Penyajian berita setiap surat kabar berbeda. Perbedaan tersebut dapat
diketahui dengan mengajukan pertanyaan 5W+1H. Setiap kalimat merupakan jawaban
atas satu pertanyaan.
CONTOH TERAS BERITA & ANALISISNYA
1.
|
Kebakaran terjadi di pasar Klojen pada
Sabtu malam, 1 Mei 2010. Menurut kesaksian warga, beberapa orang tak dikenal
sengaja melakukan sabotase listrik. Analisis: teras berita ini
berjenis what lead yang
disajikan dengan pola apa-di mana-kapan-mengapa. Buktinya:
(1) Apa peristiwanya? Kebakaran.
(2) Di mana
kejadiannya? Di pasar Klojen.
(3) Kapan
kejadiannya? Sabtu malam, 1 Mei 2010.
(4) Mengapa hal itu
terjadi? Karena beberapa orang tak dikenal sengaja melakukan sabotase
listrik.
|
2.
|
Julia Perez menegaskan, dirinya akan terus
maju dalam pilkada Bupati Pacitan meskipun terjadi kontroversi di tengah masyarakat. Hal itu dikatakan di rumahnya
pada Minggu, 25 April 2010. Analisis: teras berita ini
berjenis who lead individual yang disajikan dengan
pola siapa-apa-di mana-kapan. Buktinya:
(1) Siapa yang diberitakan? Julia Perez.
(2) Apa yang dilaporkan? Perkataan Julia Perez yang menyatakan
bahwa Julia Perez akan terus maju dalam pilkada.
(3) Di mana hal itu diungkapkan? Di rumah Julia Perez.
(4) Kapan hal itu diungkapkan? Minggu, 25 April 2010.
|
3.
|
Arema Indonesia kalah 1 : 4 melawan
Persipura pada Sabtu, 24 April 2010, di Jayapura. Kekalahan Arema itu
menjadikan poin Persipura bertambah 3 angka sehingga totalnya sekarang 56,
namun hal itu masih belum mampu menggeser posisi Arema Indonesia dari puncak
klasemen karena poin Arema sudah mencapai 60. Analisis:
teras berita ini berjenis who lead institution yang
disajikan dengan pola siapa-apa-di mana-kapan-bagaimana.
Buktinya:
(1) Siapa yang diberitakan? Arema Indonesia.
(2) Peristiwa apa yang diberitakan? Kekalahan Arema 1 : 4 ketika
melawan Persipura.
(3) Di mana kejadiannya? Di Jayapura.
(4) Kapan terjadinya? Sabtu, 24 April 2010.
(5) Bagaimana akibatnya? Poin Persipura bertambah 3 sehingga menjadi 56, namun Arema Indonesia
masih menduduki puncak klasemen karena poin sebelumnya sudah mencapai 60.
|
4.
|
Dua orang pelaku
curanmor dihajar, dimutilasi, dan dibakar oleh massa. “Biar tidak
terjadi lagi, Mas. Di sini sangat sering terjadi curanmor. Polisi tidak
pernah bisa menangkap mereka. Sekarang warga sudah marah sekali, Mas,” ujar
salah seorang anggota massa. Analisis: teras berita ini
berjenis who lead plural yang disajikan dengan pola siapa-apa-mengapa.
Buktinya:
(1) Siapa yang diberitakan? Dua orang pelaku curanmor (pencurian
motor).
(2) Apa peristiwanya? Dua pelaku curanmor dihajar, dimutilasi, dan dibakar oleh massa.
(3) Mengapa hal itu sampai terjadi? Karena polisi tidak bisa menangkap mereka dan warga sudah marah sekali. Warga ingin
curanmor tidak terjadi lagi di daerahnya.
|
5.
|
Sungguh malang nasib TKW kita. Sutinah (26)
pulang dengan luka di sekujur tubuhnya akibat disiksa majikannya di Arab
Saudi. Sutinah bisa pulang setelah berhasil menelepon kedubes RI secara
sembunyi-sembunyi dan melaporkan kejadian yang menimpanya. Salah seorang staf
kedubes menjemputnya dan mengantarnya pulang ke Indonesia dengan
pesawat. Analisis: teras berita ini berjenis comment lead yang
disajikan dengan pola komentar-siapa-apa-mengapa-bagaimana.
Buktinya:
(1) Komentar penulis berita: Sungguh malang nasib TKW kita.
(2) Siapa yang diberitakan? Sutinah.
(3) Apa peristiwanya? Seorang TKW pulang dengan luka di sekujur tubuhnya.
(4) Mengapa peristiwa itu terjadi? Ia disiksa majikannya ketika
bekerja di Arab Saudi.
(5) Bagaimana proses kepulangannya? Dengan sembunyi-sembunyi ia menelepon kedubes RI dan melaporkan
kejadian yang menimpanya. Setelah itu, ia dijemput dan diantar pulang ke
Indonesia dengan pesawat.
|
DAFTAR PUSTAKA
1.
A.S. Haris Sumadiria. 2008. Jurnalistik Indonesia: Menulis
Berita dan Feature (Panduan Praktis Jurnalis Profesional). Cetakan ke-3.
Bandung: Penerbit Simbiosa Rekatama Media.
2.
Gorys Keraf. 1984. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.
Cetakan ke-7. Ende, Flores: Penerbit Nusa Indah.
3.
Henry Guntur Tarigan. 2000. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa bekerjasama dengan
Ditjen Dikdasmen Depdiknas dalam Proyek Peningkatan Mutu SLTP.
4.
Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat. 2007. Jurnalistik:
Teori dan Praktik. Cetakan ke-3. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
5.
Totok Djuroto. 2003. Teknik Mencari dan Menulis Berita.
Edisi ke-2. Cetakan ke-1. Semarang: Penerbit Dahara Prize.
6.
Andik Wahyu S, Berita, http://andikws.blogspot.co.id/2011/08/berita_5338.html#more
, 9 Maret 2016, 23:21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar