Indonesia
memiliki warisan budaya dalam bidang legenda dan cerita rakyat. Melalui cerita
atau legenda orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya tentang pendidikan
karakter bagaimana hidup bersama dengan orang lain. Cerita atau legenda tumbuh
bersama dengan media pengantar cerita melalui kesenian tradisional seperti
ketoprak, ludruk, mamanda, makyong, wayang golek, wayang kulit, wayang sasak,
longser, tarling, dan seni pertunjukan lain. Cerita atau legenda, ada yang
dituturkan secara lisan namun ada juga yang tertulis dalam bentuk sastra atau
tembang.
Cerita atau
legenda sering menjadi tema pada pertunjukan teater baik tradisional maupun
modern dengan adaptasi sesuai dengan kebutuhan zaman. Pelestarian dan
pengembangan warisan budaya dalam bentuk cerita atau legenda tetap harus
dilestarikan sebagai salah satu kekayaan budaya. Cerita dan legenda dapat juga
dijadikan sebagai media atau wahana untuk menyampaikan pesan moral kepada
generasi muda. Warisan budaya dalam bentuk cerita atau legenda dapat juga
dijadikan salah satu pilar ekonomi kreatif sehingga mendatangkan kemakmuran
bagi masyarakat pendukungnya
Pementasan
teater merupakan puncak dari semua kegiatan persiapan pertunjukan. Keberhasilan
pementasan ditentukan oleh kesiapan segala hal yang diperlukan. Kerjasama dan
gotong royong merupakan salah satu kunci keberhasilan pementasan teater selain
kekuatan pemain dalam memerankan tokoh dan karakternya.
Pelaksanaan
pementasan teater dapat terlaksana dengan baik atau tidak tergantung dari kerjasama
tim. Kemampuan dalam manajemen pertunjukan merupakan salah satu kunci
keberhasilan. Manajemen pertunjukan dapat berhasil jika semua anggota tim
saling bahu membahu bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Kemampuan dalam
tata rias, tata busana, tata lampu, dan tata panggung, merupakan keterampilan
yang harus dikuasai dalam pementasan teater. Aspek-aspek tersebut merupakan
satu kesatuan yang saling melengkapi.
Saat terbaik
dalam semua rangkaian proses seni teater adalah pementasan. Semua mata tertuju
pada panggung yang telah kita persiapkan sedemikian rupa disesuaikan dengan
tuntutan pementasan. Banyak orang yang bekerja dalam pementasan. Yang paling
penting adalah saatnya kita menampilkan hasil proses latihan akting kita dengan
sebaik-baiknya.
Biasanya sehari sebelum pementasan diadakan gladi bersih pementasan. Gladi bersih adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan pada waktu latihan terakhir, dari acara pertama sampai acara penutup. Biasanya gladi bersih dilakukan di depan penonton agar para pemain terbiasa menghadapi banyak orang. Tujuan gladi bersih adalah untuk membuat apakah persiapan itu benar-benar sudah sempurna atau belum. Biasanya untuk pelaksanaannya dimana tempat pergelaran dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenal panggung atau medan bagi pemain yang akan menyuguhkan hasil karyanya.
Biasanya sehari sebelum pementasan diadakan gladi bersih pementasan. Gladi bersih adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan pada waktu latihan terakhir, dari acara pertama sampai acara penutup. Biasanya gladi bersih dilakukan di depan penonton agar para pemain terbiasa menghadapi banyak orang. Tujuan gladi bersih adalah untuk membuat apakah persiapan itu benar-benar sudah sempurna atau belum. Biasanya untuk pelaksanaannya dimana tempat pergelaran dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenal panggung atau medan bagi pemain yang akan menyuguhkan hasil karyanya.
Menjelang pementasan semua pemain harus sudah siap satu jam sebelum acara dimulai sehingga mereka tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan pementasan. Penataan panggung harus sudah dalam kondisi siap pakai. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mementaskan karya teater adalah seluruh kepanitiaan yang terlibat harus konsentrasi penuh, jangan sampai terjadi kesalahan dari apa yang direncanakan. Hadapi semuanya dengan ketenangan. Juga menjaga kekompakkan dalam bekerjasama sehingga pementasan akan berhasil dengan baik.
1. Melaksanakan Pementasan
Seni teater
bukan hanya saja melibatkan banyak seniman, melaikan juga mengandung banyak
unsur. Unsur-unsur itu saling mendukung dan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari keutuhan pementasan drama. Karena itu, semua unsur pementasan
drama harus ada dan harus digarap dengan baik. Jika salah satu unsur tidak ada
bisa, mengakibatkan pementasan drama tidak akan pernah terwujud. Pada saat pelaksanaan
ada beberapa hal yang penting dilakukan berkaitan dengan pementasan teater,
sebagai beikut.
a. Tata Rias
Tata rias
memiliki peran penting dalam pementasa teater. Tata rias dapat mengubah dan
menguatkan karakter tokoh. Wajah muda dapat diubah menjadi tua. Tata rias juga
dapat mengubah kulit seolah-olah terluka atau bahkan anggota tubuh seolah-olah
ada yang patah. Orang yang mengerjakan tata rias disebut penata
rias. Penata rias harus mampu mengatur waktu sehingga setiap pemain yang
akan naik panggung sudah dirias dengan baik.
b. Tata Busana
Tata busana
juga memiliki peran penting di dalam penampilan seorang tokoh. Tata busana
dapat menunjukkan karakter tokoh yang diperankan. Peran pengemis, tata busana
yang dipakai akan berbeda dengan peran raja. Tata busana juga berfungsi untuk
menguatkan karakter tokoh di dalam pementasan teater. Tata rias dan tata busana
merupakan satu kesatuan tak terpisahkan.
c. Tata Suara
Tata suara pada
pementasan teater memiliki arti penting karena penyampaian pesan dilakukan
dengan cara berdialog. Tata suara tidak hanya mencakup sound system saja tetapi
juga tata suara pemain itu sendiri. Peralatan tata suara dirancang dengan baik
sehingga dialog dapat terdengar jelas.
Tata suara juga
mencakup aspek musik pengiring sebagai ilustrasi suasana. Perlu penempatan
secara matang musik pengiring dengan menggunakan kaset atau iringan langsung.
Musik pengiring merupakan kesatuan dalam pementasan teater.
d. Tata
Panggung
Ada beberapa
jenis tata panggung. Ada yang berbentuk lingkaran dan tapal kuda. Tata panggung
di luar atau di dalam gedung juga memiliki kakteristik tersendiri. Jika tata
panggung di luar (outdoor) diperlukan tata suara memadai karena adanya gangguan
dari sekeliling. Penataan suara tentu akan berbeda dengan tata panggung di
dalam gedung (indoor).
Tata panggung
juga berhubungan dengan setting atau latar cerita yang dipentaskan. Manajemen
panggung perlu memperhitungkan secara cermat jeda untuk mengganti latar
panggung sehingga pementasan akan berjalan mengalir.
e. Tata Lampu
Tata lampu pada
pementasan teater mempunyai arti penting. Tata lampu berfungsi untuk membangun
suasana. Jika pementasan teater dilaksanakan siang hari dan di ruang terbuka
maka tidak diperlukan tata lampu.
Tata lampu
tidak hanya mencakup lampu-lampu panggung saja tetapi juga lampu yang merupakan
bagian dari setting panggung seperti penggunaan lampu teplok atau petromak
untuk menunjukkan suasana rumah pedesaan zaman dulu.
2. Evaluasi
Pelaksanaan Pementasan
Evaluasi sangat
penting dilakukan supaya mengetahui kekurangan dan kelebihan pementasan yang
sudah dilaksanakan. Dengan mengetahui akan kekurangan dan kelebihan
inilah yang kemudian harus ditindaklanjuti. Hal-hal yang sudah baik perlu
dilanjutkan dan ditingkatkan tingkatkan, dan hal-hal yang masih kurang harus
diperbaiki. Pada saat evaluasi diperlukan kebesaran hati untuk menerima kritik
dan masukan semua yang telah dikerjakan. Tanggapi semua saran dan masukan untuk
sesuatu yang lebih baik lagi. Tujuan evaluasi antara lain
- Mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan
pementasan.
- Umpan balik untuk perbaikan pada tahun berikutnya.
- Saling menghargai kerja tim.
- Hasil akhir merupakan hasil kerja tim bukan perorangan.
Daftar Pustaka
http://www.mikirbae.com/2015/05/pementasan-teater.html
, 21 Juni 2016, 21:04.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar