Iklan
baris (bahasa
Inggris: Classified advertising) adalah salah satu cara promosi
barang dan jasa yang umumnya ditemukan di koran. Cara ini merupakan
pengembangan dari promosi iklan yang mengutamakan daya tarik dengan gambar dan
dengan informasi yang lebih lengkap dan terperinci dalam bentuk teks. Iklan
baris mengutamakan informasi yang paling inti yang perlu diketahui oleh
peminatnya. Karena itu biasanya iklan baris hanya memuat informasi seperlunya
dan hanya membutuhkan beberapa baris saja. Biasanya koran-koran mensyaratkan
iklan baris minimal 2-3 baris dilengkapi sekali dengan laman, nomor telepon,
dan sebagainya untuk menambah keberkesanan iklan baris tersebut.
Iklan baris salah satu
bentuk teks persuasif yang dimuat pada media cetak dengan perhitungan biaya
jumlah baris. Jika kita mencermati gaya penulisan iklan baris di berbagai media
cetak atau surat kabar, jarang sekali kita jumpai iklan yang ditulis dengan
lengkap, karena memang ada aturan-aturan baku yang mengatur mengenai batasan
panjang pendeknya sebuah iklan baris. Aturan yang disepakati secara umum adalah
iklan baris terpendek minimal 2 baris dan panjang maksimal adalah 10 baris.
Apabila iklan yang akan kita tuliskan ternyata lebih dari 10 baris, maka
penulisannya harus diringkas atau disingkat lagi atau diubah formatnya menjadi
iklan kolom.
Harga iklan kolom berbeda
dengan harga iklan baris. Iklan baris dihitung berdasarkan jumlah baris.
Misalnya per baris Rp. 30.000, jika ada 3 baris, jadi harus membayar Rp.
90.000, Sedangkan iklan kolom dihitung berdasarkan harga per milimeter kolom
dikali berapa kolom. Misalnya saja pasang 1 kolom dengan panjang 5 cm. Harga
per milimeter kolom Rp. 10.000, jadi harus membayar 1 kolom x 50 mm x Rp.
10.000 = Rp. 500.000.
Hal yang perlu diingat
saat membuat iklan baris di media massa adalah penghematan kata. Hal ini
disebabkan adanya penghitungan biaya iklan yang didasarkan pada panjang baris
atau jumlah kata. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam iklan baris sering
terdapat singkatan-singkatan. Namun, penghematan kata dan penyingkatan kata
harus tetap memerhatikan kejelasan isi atau pesan yang ingin disampaikan.
Jangan sampai penghematan kata dan penyingkatan justru menjadikan masyarakat
tidak memahami maksud dari iklan tersebut.
Sebelum berlatih menulis iklan baris,
perhatikanlah beberapa daftar singkatan yang sering dipergunakan dalam menulis
iklan baris berikut!
Setelah
memerhatikan beberapa daftar singkatan untuk menulis iklan baris di atas
perhatikan ciri-ciri iklan baris di bawah ini. Beberapa ciri iklan baris adalah
sebagai berikut.
- Dibuat
dalam format baris, hal ini untuk menghemat biaya pemasangan karena
penghitungan biaya berdasarkan jumlah baris.
- Menggunakan
singkatan atau akronim yang lazim digunakan.
- Ditulis
dengan ukuran yang sama, jumlah baris maksimal 10 baris dan minimal 2
baris.
- Bahasa
singkat, padat, dan hemat. Namun, mengandung informasi yang padat sesuai
dengan keinginan pemasang iklan.
Perhatikan contoh iklan baris di bawah ini
JL Rmh LT/B:309/500,2LT,5KT,4KM
Grs 2Mbl,PAM,2200W,Lok.Manyaran
Strgs.T.081802436517
Bila ditulis lengkap, teks iklan itu akan berbunyi sebagai berikut.
Teks tersebut merupakan iklan baris yang
sering ditemukan pada media cetak, khususnya koran harian. Barangkali tata
tulisnya sangat berbeda dengan tulisan pada teks yang lain, banyak kata atau
angka-angka yang memang khas dipakai pada penulisan iklan baris. Perlu
diketahui, bahwa iklan baris ditulis dengan gaya seperti itu semata-mata demi
efisiensi biaya pemuatan.
Daftar
Pustaka:
https://id.wikipedia.org/wiki/Iklan_baris
, 21 Juni 2016, 19:02.
http://www.mikirbae.com/2015/08/menulis-iklan-baris.html
, 21 Juni 2016, 19:15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar