Selasa, 05 Juli 2016

Menulis Iklan Baris

Iklan baris (bahasa Inggris: Classified advertising) adalah salah satu cara promosi barang dan jasa yang umumnya ditemukan di koran. Cara ini merupakan pengembangan dari promosi iklan yang mengutamakan daya tarik dengan gambar dan dengan informasi yang lebih lengkap dan terperinci dalam bentuk teks. Iklan baris mengutamakan informasi yang paling inti yang perlu diketahui oleh peminatnya. Karena itu biasanya iklan baris hanya memuat informasi seperlunya dan hanya membutuhkan beberapa baris saja. Biasanya koran-koran mensyaratkan iklan baris minimal 2-3 baris dilengkapi sekali dengan laman, nomor telepon, dan sebagainya untuk menambah keberkesanan iklan baris tersebut.
Iklan baris salah satu bentuk teks persuasif yang dimuat pada media cetak dengan perhitungan biaya jumlah baris. Jika kita mencermati gaya penulisan iklan baris di berbagai media cetak atau surat kabar, jarang sekali kita jumpai iklan yang ditulis dengan lengkap, karena memang ada aturan-aturan baku yang mengatur mengenai batasan panjang pendeknya sebuah iklan baris. Aturan yang disepakati secara umum adalah iklan baris terpendek minimal 2 baris dan panjang maksimal adalah 10 baris. Apabila iklan yang akan kita tuliskan ternyata lebih dari 10 baris, maka penulisannya harus diringkas atau disingkat lagi atau diubah formatnya menjadi iklan kolom.
Harga iklan kolom berbeda dengan harga iklan baris. Iklan baris dihitung berdasarkan jumlah baris. Misalnya per baris Rp. 30.000, jika ada 3 baris, jadi harus membayar Rp. 90.000, Sedangkan iklan kolom dihitung berdasarkan harga per milimeter kolom dikali berapa kolom. Misalnya saja pasang 1 kolom dengan panjang 5 cm. Harga per milimeter kolom Rp. 10.000, jadi harus membayar 1 kolom x 50 mm x Rp. 10.000 = Rp. 500.000.
Hal yang perlu diingat saat membuat iklan baris di media massa adalah penghematan kata. Hal ini disebabkan adanya penghitungan biaya iklan yang didasarkan pada panjang baris atau jumlah kata. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam iklan baris sering terdapat singkatan-singkatan. Namun, penghematan kata dan penyingkatan kata harus tetap memerhatikan kejelasan isi atau pesan yang ingin disampaikan. Jangan sampai penghematan kata dan penyingkatan justru menjadikan masyarakat tidak memahami maksud dari iklan tersebut.


Sebelum berlatih menulis iklan baris, perhatikanlah beberapa daftar singkatan yang sering dipergunakan dalam menulis iklan baris berikut!
Setelah memerhatikan beberapa daftar singkatan untuk menulis iklan baris di atas perhatikan ciri-ciri iklan baris di bawah ini. Beberapa ciri iklan baris adalah sebagai berikut.

  • Dibuat dalam format baris, hal ini untuk menghemat biaya pemasangan karena penghitungan biaya berdasarkan jumlah baris.
  • Menggunakan singkatan atau akronim yang lazim digunakan.
  • Ditulis dengan ukuran yang sama, jumlah baris maksimal 10 baris dan minimal 2 baris.
  • Bahasa singkat, padat, dan hemat. Namun, mengandung informasi yang padat sesuai dengan keinginan pemasang iklan.

Perhatikan contoh iklan baris di bawah ini
JL Rmh LT/B:309/500,2LT,5KT,4KM
Grs 2Mbl,PAM,2200W,Lok.Manyaran
Strgs.T.081802436517

Bila ditulis lengkap, teks iklan itu akan berbunyi sebagai berikut.


Teks tersebut merupakan iklan baris yang sering ditemukan pada media cetak, khususnya koran harian. Barangkali tata tulisnya sangat berbeda dengan tulisan pada teks yang lain, banyak kata atau angka-angka yang memang khas dipakai pada penulisan iklan baris. Perlu diketahui, bahwa iklan baris ditulis dengan gaya seperti itu semata-mata demi efisiensi biaya pemuatan.


Daftar Pustaka:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar