Membuat kalimat Bahasa Indonesia
1.
Unsur
– unsur kalimat
Suatu kalimat terdiri
dari beberapa unsur antara lain :
1.) Subjek sebagai unsur yang melakukan suatu tindakan atau
kerja dalam suatu kalimat. Ciri-ciri subjek:
a. Jawaban
atas pertanyaan apa dan siapa.
b. Berupa kata benda
atau frase bendaan.
c. Disertai kata
itu, ini, dan tersebut.
d. Didahului kata
bahwa.
e. Tidak
didahului preposisi.
Contoh
:
a. Rangga adalah
seorang aktor dan penyanyi.
b. Super
Junior adalah boyband favoritku.
c. Buku itu
dibeli oleh Kyla.
a. Predikat
merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana.
b. Predikat
disertai kata adalah atau merupakan.
c. Predikat
dapat diingkari.
d. Predikat dapat disertai kata
keterangan aspek.
e. Predikat dapat disertai kata
keterangan modalitas.
f. Predikat dapat didahului
kata yang.
Predikat dapat
berupa:
- Kata benda/frase nominal
- Kata kerja/frase verbal
- Kata sifat/frase adjektival
- Kata bilangan/frase numeral
- Kata depan/frase preposisional
Contoh :
a. Aris menyanyi dengan
merdu.
b. Aris memasak nasi
goreng.
c. Aris membaca majalah.
3.) Objek sebagai unsur yang dikenai kerja oleh subjek.
Ciri-ciri objek:
a. Langsung di
belakang predikat.
b. Dapat
menjadi subjek kalimat pasif.
c. Didahului
kata bahwa.
Ada dua macam objek
- Objek
penderita
Kata benda atau yang dibendakan yang berupa kata atau kelompok kata yang
merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh
subjek.
Makna objek penderita:
· Penderita
Contoh: Ali
mencoret-coret tembok.
· Penerima
Contoh: Lisa memakai baju Karin.
· Tempat
Contoh: Lady Gaga
datang ke Indonesia.
· Alat
Contoh: Alan
melempar bola ke Guntur.
· Hasil
Contoh: Lian
mengerjakan tugas Bahasa Indonesia.
- Objek
penyerta
Objek
yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.
Makna objek
penyerta:
1. Penderita
Contoh: Lisa memberikan Lina komputer baru.
2. Hasil
Contoh: Agus
membelikan orangtuanya rumah.
4.) Keterangan.
Ciri-ciri keterangan:
a. Hubungannya dengan predikat renggang.
b. Posisinya dapat di awal, tengah,
ataupun akhir kalimat.
Terdiri
dari beberapa jenis:
- Keterangan
Tempat
• Agnes Monica akan konser di Amerika.
- Keterangan
Alat
• Aci memasak
sayur dengan panci.
- Keterangan
Waktu
• Ayah akan pulang kerja pukul 3 sore.
- Keterangan
Tujuan
• Kita harus rajin berolahraga agar sehat.
- Keterangan
Cara
• Mereka memerhatikan pelajaran dengan seksama.
- Keterangan
Penyerta
• Ibu pergi bersama ayah.
- Keterangan
Similatif
• Rahmat Darmawan memberikan arahan kepada pemainsebagai pelatih.
- Keterangan
Sebab
• Rianto sangat sukses sekarang karena giat bekerja.
5.) Pelengkap yakni unsur yang melengkapi kalimat.
Ciri-ciri
pelengkap:
a. Terletak di belakang predikat.
Hampir sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang
predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek.
Misalnya:
- Diah mengirimi
saya buku baru
- Mereka
membelikan ayahnya motor baru
b. Hasil jawaban dari predikat dengan
pertanyaan apa.
Contoh:
- Pemuda itu
bersenjatakan parang. (Parang sebagai pelengkap)
- Budi
membaca buku. (Buku sebagai objek karena dapat menjadi subjek)
2.
Pola
Kalimat
Kalimat yang
kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar
yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan
berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita
masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu
tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan
keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah
kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami
perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan
keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun
pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.
1.)
Kalimat Dasar
Berpola S P
Kalimat
dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe
ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan.
Misalnya:
·
Mereka / sedang berenang. = S / P(Kata Kerja)
·
Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda)
·
Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat)
·
Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S /
P (kata bilangan)
2.)
Kalimat Dasar
Berpola S P O
Kalimat
dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina
atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina
atau frasa nominal. Misalnya:
·
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S
/P / O
3.)
Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat
dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa
nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat,
dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:
·
Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel.
4.)
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat
dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek
berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek
berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa
nominal. Misalnya:
·
Dia / mengirimi / saya / surat. = S / P / O /
Pel.
5.)
Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat
dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur
keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi. Misalnya:
·
Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K
6.) Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat
dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek
berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek
berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya:
·
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
= S / P / O / K
7.)
Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Kalimat
dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau
kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi. Misalnya :
·
Ungu / bermain / musik / di atas panggung. = S /
P / Pel. / K
8.)
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat
dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan
keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba
intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina
atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
·
Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan.
= S / P / O / Pel. / K
3.
Macam
– macam kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua kata atau
lebih yang menghasilkan sebuah pengertian dan pola intonasi akhir.
1. Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan
yang akan di capai)
a. Kalimat berita
Kalimat
berita adalah suatu bentuk kalimat yang menyatakan suatu pernyataan
berita atau peristiwa yang perlu diketahui sendiri atau orang lain.
Contoh :
Contoh :
- Pemerintah
menunda kenaikan harga BBM.
- Kenaikan
harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.
- Demo
kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa di beberapa daerah
mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas umum.
b. Kalimat Tanya
Kalimat
Tanya adalah suatu bentuk susunan kalimat yang sebenarnya belum lengkap
dikarenakan kalimat tersebut memerlukan suatu jawaban sebagai bagian dari
kalimat yang dimaksud.
Contoh :
Contoh :
- Kapan
akan dilaksanakan pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017?
- Siapakah
pemenang Indonesian Idol tahun 2012?
- Apakah
perbedaan pertamax dengan premium?
c. Kalimat perintah
Kalimat
perintah adalah bentuk susunan kalimat yang menyatakan perintah atau suruhan
yang harus dikerjakan oleh orang kedua dan hubungannya erat sekali.
- Suruhan
Contoh : Buanglah sampah pada
tempatnya.
- Permintaan
Contoh : Mohon untuk dating langsung
ke kantor Sriwijaya Air untuk melakukan penambahan biaya perubhan jadal
penerbangan.
- Larangan
Contoh: Jangan makan sambil
berjalan.
d. Kalimat ajakan
Kalimat
ajakan adalah bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga merupakan kalimat
perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua.
Contoh:
Contoh:
- Mari
kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun aktif.
- Ayo
kita laksanakan program kebersihan lingkungan di desa ini.
e. Kalimat pengandaian
Kalimat
pengandaian adalah kalimat yang isinya pengandaian suatu hal.
Contoh : Andaikan saya memiliki banyak uang, saya ingin megajak Ibu saya naik haji.
Contoh : Andaikan saya memiliki banyak uang, saya ingin megajak Ibu saya naik haji.
f. Kalimat harapan
Kalimat
harapan adalah kalimat yang isinya mengharap suatu hal. Contoh : Semoga amal
perbuatan beliau diterima disisi–Nya.
2. Berdasarkan diathesis kalimat
a. Kalimat
aktif (subyek melakukan perbuatan) Kalimat aktif adalah bentuk kalimat yang
subyeknya melakukan pekerjaan yang mengenai langsung terhadap obyeknya.
Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
- Subjeknya
sebagai pelaku.
- Helsa
Situmorang membaca buku. (Helsa sebagai pelaku)
- Predikatnya
berawalan me- atau ber-.
- Predikatnya
tergolong kata kerja aus.
Contoh :
- Adik
membaca buku.
- Tatang
bermain bola.
- Yuli
mandi di kolam renang.
- Wawan
telah membeli buku gambar.
b. Kalimat
pasif
Kalimat pasif adalah suatu bentuk kalimat yang mana subyeknya dari klimat tersebut menderita.
Ciri-ciri :
Kalimat pasif adalah suatu bentuk kalimat yang mana subyeknya dari klimat tersebut menderita.
Ciri-ciri :
- Subjeknya
sebagai penderita.
- Predikatnya
berawalan di-, ter-, atau ,ter-kan.
- Predikatnya
berupa predikat persona (kata ganti orang, disusul oleh kata kerja
yang kehilangan awalan).
3. Berdasarkan urutan kata
a. Kalimat normal
Kalimat
normal adalah kalimat yang subyeknya mendahului predikat.
b. Kalimat inverse
Kalimat
inverse adalah kalimat yang prediakatnya mendahului obyek.
4. Berdasarkan jumlah inti yang menbentuknya
a. Kalimat minor
Kalimat
minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur
pusat. Contoh : Diam!
b. Kalimat mayor
Kalimat
mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur
inti. Contoh : Ria pergi kedapur , Tia belajar di kamar
5. Berdasarkan pola-pola dasar
a. Kalimat inti
Kalimat
inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P,
dan intonasinya netral.
b. Kalimat luas
Kalimat
luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru
sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata.
c. Kalimat transformasi
Kalimat
transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik berupa
penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.
Ciri-ciri kalimat transformasi :
Ciri-ciri kalimat transformasi :
- Hanya
terdiri dari dua kata
- Dua
kata ini sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki
jabatan predikat).
- Urutannya
adalah subyek mendahului predikat
- Informasinya
adalah intonasi berit yang netral
6. Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya
Berdasarkan
jumlah kontur yang terdapat di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
- Kalimat
minim (hanya mengandung satu kontur)
- Kalimat
panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
Kontur
adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan. Contoh:
- #
Pergi! #
- #
Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Kalimat (i)
adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.
7. Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di
dalamnya
Berdasarkan
jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
a. Kalimat tunggal
Kalimat
tinggal adalah kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P.
b. Kalimat majemuk
Kalimat
majemuk adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu
pola S-P) Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi
atas:
- Kalimat
majemuk setara
Kalimat majemuk setara ialah kalimat
majemuk yang klausa-klausanya sama tinggi kedudukannya. kalimat majemuk setara
dibagi menjadi 5 bagian :
- Kalimat
Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung dan
- Kalimat
Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan
- Kalimat
Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung atau
- Kalimat
Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung
tetapi, sedangkan, melainkan
- Kalimat
Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian,
lalu, lantas.
- Kalimat
majemuk betingkat
Kalimat majemuk betingkat adalah dua
kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda yang memiliki
unsur induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
- Kalimat
majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran gabungan
antara kalimat majemuk tunggal dan kalimat majemuk setara. Contoh: Andi bermain
dengan budi.
- Kalimat
majemuk rapatan
8. Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat
berdasarkan pengucapanya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Kalimat Langsung
Kalimat
langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat
langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari
orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua
(“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
Contoh:
Tina berkata: “Ria, jangan membuang sampah itu
disembarang tempat!”
b. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak
langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang
lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah
dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
Contoh:
Kakak berkata bahwa dia senang melihat aku mendapatkan
pekerjaan
Daftar Pustaka :
1.
Rafi ,
Pengertian , unsur, dan pola kalimat, http://rafidyazmi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-unsur-dan-pola-kalimat_7878.html , 27 September 2015 , 07:28.
2.
Kholis ,
Macam – macam kalimat, http://kholiscollection.blogspot.co.id/2012/04/macam-macam-kalimat.html , 27 September 2015, 07:35.
3.
Irpan ,
Macam – macam kalimat , http://irpantips4u.blogspot.co.id/2012/11/macam-macam-kalimat.html , 27 September 2015 , 07:43.
4.
Juan , Pengertian
Kalimat, Unsur-Unsur dan Pola Kalimat, https://bloggueblog.wordpress.com/2013/01/24/pengertian-kalimat-unsur-unsur-dan-pola-kalimat/ , 27 September 2015, 08:10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar