Diksi
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan
selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh
efek tertentu (seperti yang diharapkan).
Pendapat lain dikemukakan oleh Keraf
(1996: 24) yang menurunkan tiga kesimpulan utama mengenai diksi, antara lain
sebagai berikut.
-
Pilihan kata atau diksi
mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan gagasan,
bagaimana membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat.
-
Pilihan kata atau diksi
adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang
ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai atau cocok dengan
situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
-
Pilihan kata yang tepat
dan sesuai hanya dimungkinkan penguasaan sejumlah besar kosa kata atau
perbendaharaan kata bahasa. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa diksi adalah pemilihan dan pemakaian kata oleh pengarang dengan
mempertimbangkan aspek makna kata yaitu makna denotatif dan makna konotatif
sebab sebuah kata dapat menimbulkan berbagai pengertian.
·
Fungsi dari diksi antara
lain :
a. Membuat
pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa
yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
b. Untuk
mencapai target komunikasi yang efektif.
c. Melambangkan
gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
d. Membentuk
gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu :
fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan
uterans.
·
Macam macam hubungan
makna :
1. Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki
persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase,
atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain.
Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
2. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase,
atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain.
Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan
kata kecil.
3. Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama
kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna
; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan,
bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala
susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat
seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4. Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah
tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau
kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan.
Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol
termasuk makna ikan.
5. Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna
kata lain.
6. Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan
ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7. Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi
sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8. Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan
yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
JENIS-JENIS
DIKSI
Jenis diksi menurut Keraf, (1996: 89-108)
adalah sebagai berikut.
a.
Denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata (makna itu
menunjuk pada konsep, referen, atau ide). Denotasi juga merupakan batasan kamus
atau definisi utama suatu kata, sebagai lawan dari pada konotasi atau makna
yang ada kaitannya dengan itu. Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya.
Contoh makna denotasi:
Rumah itu luasnya 250 meter persegi.
Ada seribu orang yang menghadiri pertemuan
itu.
b.
Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti
tambahan,imajinasi atau nilai rasa tertentu. Konotasi merupakan kesan-kesan
atau asosiasi-asosiasi, dan biasanya bersifat emosional yang ditimbulkan oleh
sebuah kata di samping batasan kamus atau definisi utamanya. Konotasi mengacu
pada makna kias atau makna bukan sebenarnya.
Contoh makna konotasi:
Rumah itu luas sekali.
Banyak sekali orang yang menghadiri
pertemuan itu.
c.
Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata
abstrak sukar digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan
pancaindera manusia. Kata-kata abstrak merujuk kepada kualitas (panas, dingin,
baik, buruk), pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan pemikiran
(kecurigaan, penetapan, kepercayaan). Kata-kata abstrak sering dipakai untuk
menjelaskan pikiran yang bersifat teknis dan khusus.
d. Kata konkrit adalah kata yang menunjuk
pada sesuatu yang dapat dilihat atau diindera secara langsung oleh satu atau
lebih dari pancaindera. Katakata konkrit menunjuk kepada barang yang actual dan
spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit digunakan untuk menyajikan gambaran
yang hidup dalam pikiran pembaca melebihi kata-kata yang lain.
Contoh kata konkrit: meja, kursi, rumah,
mobil dsb.
e.
Kata umum adalah kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang luas,
kata-kata umum menunjuk kepada banyak hal, kepada himpunan, dan kepada
keseluruhan.
Contoh kata umum: binatang,
tumbuh-tumbuhan, penjahat, kendaraan.
f.
Kata khusus adalah kata-kata yang mengacu kepada pengarahanpengarahan
yang khusus dan konkrit. Kata khusus memperlihatkan kepada objek yang khusus.
Contoh kata khusus: Yamaha, nokia, kerapu,
kakak tua,sedan.
g.
Kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama
dalam tulisan-tulisan ilmiah.
Contoh kata ilmiah: analogi, formasi,
konservatif, fragmen, kontemporer.
h.
Kata populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan
masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan.
Contoh kata popular: bukti, rasa kecewa, maju, gelandangan.
i. Jargon adalah kata-kata teknis atau
rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan,
kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya.
Contoh jargon: sikon (situasi dan
kondusi), pro dan kon (pro dan kontra), kep (kapten), dok (dokter), prof
(professor).
j.
Kata slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun
secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata slang
juga merupakan kata-kata yang tinggi atau murni.
Contoh kata slang: mana tahan, eh ketemu
lagi, unyu-unyu, cabi.
k.
Kata asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang masih
dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa aslinya.
Contoh kata asing: computer, cyber,
internet, go public.
l.
Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan
wujud atau struktur bahasa Indonesia.
Contoh kata serapan: ekologi, ekosistem,
motivasi, music, energi.
m.
Kata baku dan tidak baku
Kata baku adalah sebagai bahasa resmi dan
sebagai kerangka rujukan norma bahasa indonesia dalam penggunaannya. Suatu
ragam penggunaan bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi.
Fungsi Bahasa Baku :
-
Fungsi pemersatu, karena
bahasa merupakan wahana dan pengungkap kebudayaan nasional.
-
Fungsi Penanda
kepribadian, indonesia membedakan dirinya dengan menggunakan bahasa indonesia
sebagai identitas bangsa.
-
Fungsi Penambah wibawa,
gengsi yang lekat pada bahasa Indonesia baku menambahkan wibawa pada setiap
orang yang dapat menguasai bahasa dengan mahir.
-
Fungsi Kerangka acuan,
merupakan ukuran tentang tepat atau tak tepat pemakaian bahasa dalam situasi
tertentu.
Kata tidak baku adalah kata yang tidak
sesuai dengan kaidah mengenai kata dalam bahasa indonesia. Dalam artikata, kata
tak baku adalah kata tidak resmi. Suatu ragam penggunaan bahasa yang tidak
dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari aturan bahasa
baku. Dipakai dalam situasi tidak resmi.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
BAKU TIDAK
BAKU
Kemarin Kemaren
Zaman Jaman
Ijazah Ijasah
Februari Pebruari
Daftar Pustaka :
1. Lukman , Diksi : Pengertian dan Macam-Macamnya
, https://disclamaboy.wordpress.com/2012/11/02/diksi-pengertian-dan-macam-macamnya/ , 26
September 2015 , 15:21.
2. Meita , Diksi (pemilihan kata) , http://meitadwicipta.blogspot.co.id/2014/10/diksi-pemilihan-kata.html , , 26 September 2015 ,
15:40.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar