Sabtu, 23 April 2016

Jenis-Jenis Poster dan Slogan

Pernahkah kamu melihat sebuah slogan dan poster? Slogan adalah tulisan atau perkataan yang menarik, mencolok serta mudah diingat untuk memberitahu dan mengumumkan kepada masyarakat. Poster adalah pengumuman yang berbentuk tulisan disertai gambar dipasang di tempat umum atau tempat yang strategis. Membaca slogan dan poster sangatlah menarik karena bisa menambah wawasan.
Dalam topik kali ini, kita akan belajar menulis slogan dan poster. Setelah itu, kitabisa berlatih menulis slogan dan poster untuk majalah dinding atau kegiatan-kegiatan sekolah.
Dalam menulis slogan dan poster, kita harus berusaha agar slogan dan poster yang kita buat dimengerti oleh pembacanya. Di samping itu, tulisan yang kalian tuang ke dalam slogan ataupun poster harus dapat membuat masyarakat umum tertarik untuk mengikuti slogan dan poster tersebut. Hal yang paling penting adalah slogan dan poster yang ditulis harus menarik, singkat, jelas, dan padat. Di samping itu, slogan dan poster yang dibuat tidak boleh menyinggung perasaan orang lain.
Di bawah ini ada langkah-langkah dalam menulis slogan dan poster.
  1. Menentukan topik/tujuan
    Tentukan terlebih dahulu topik permasalahan yang akan dijadikan poster atau slogan.
  2. Merumuskan pesan/amanat
    Setelah menentukan topik permasalahan yang akan dijadikan slogan/poster, kita susun pesan yang akan disampaikan ke dalam slogan/poster
  3. Merumuskan kalimat yang menarik, singkat, padat, dan jelas
    Bahasa yang digunakan untuk membuat slogan/poster haruslah menarik agar orang yang membaca tertarik dan dapat mengikuti isi pesan slogan/poster itu.
  4. Menuliskannya dengan huruf besar dan dengan panduan warna yang menarik sehingga mudah dibaca dan diingat.
Berikut adalah jenis-jenis poster.
  • Poster niaga. Tujuan ditulisnya poster niaga adalah untuk menawarkan atau memperkenalkan kepada masyarakat tentang produk-produk yang akan diperdagangkan. Isi dari poster niaga adalah berupa iklan.

  • Poster Kegiatan. Tujuan ditulisnya poster kegiatan agar orang yang membaca poster tersebut tertarik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan




  • Poster layanan masyarakat. Tujuannya untuk menjelaskan kepada masyarakat dan membentuk kesadaran masyarakat tentang hal-hal yang mengangkat kepentingan bersama.

Ada pun jenis-jenis slogan yang dapat kalian gunakan ketika membuat slogan:
  1. Slogan lingkungan hidup Slogan atau tulisan-tulisan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Tujuannya untuk mengajak masyarakat lebih peduli dengan lingkungan. Contoh kalimat slogan adalah:

BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA GUNA MENJAGA KEBERSIHAN BERSAMA!

2.      Slogan pendidikan Tulisan-tulisan yang berkaitan dengan motivasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Contoh kalimat slogannya adalah:

DISIPLIN BELAJAR ADALAH KUNCI MENUJU KESUKSESAN

3.      Slogan Kesehatan Tulisan-tulisan untuk memotivasi masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan. Contoh kalimat slogan adalah:

PERANGI NARKOBA GUNA MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK

4.      Slogan Motivasi Tulisan-tulisan yang bisa memotivasi masyarakat agar jauh lebih baik. Contoh kalimat slogan adalah:

MASA DEPAN BERGANTUNG DENGAN APA YANG ANDA KAERJAKAN SAAT INI

Poin Penting

  1. Slogan adalah tulisan atau perkataan yang menarik, mencolok serta mudah diingat untuk memberitahu dan mengumumkan kepada masyarakat.
  2. poster adalah pengumuman yang berbentuk tulisan disertai gambar dipasang di tempat umum atau tempat yang strategis.
  3. Slogan dan poster harus dapat membuat pembacanya tertarik dan mengikuti isi dari slogan/poster tersebut.
  4. Langkah-langkah dalam menulis slogan dan poster : Menentukan topik/tujuan; Merumuskan pesan/amanat; Merumuskan kalimat yang menarik, singkat, padat, dan jelas; Menuliskannya dengan huruf besar dan dengan panduan warna yang menarik


Daftar pustaka

1.      http://acehlook.com/jenis-jenis-poster-dan-slogan/ , 20 Maret 2016, 12:53.

Menulis Surat Resmi

Berdasarkan isinya, surat dibedakan atas surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga. Surat pribadi berisi masalah pribadi penulis, baik yang ditujukan kepada perorangan maupun kepada instansi tertentu. Surat dinas atau sering pula disebut surat resmi berisi masalah kedinasan, baik yang dibuat oleh perusahaan, organisasi pemerintah, maupun perorangan.  Surat resmi adalah surat yang dibuat oleh badan atau lembaga yang bersifat resmi. Sedangkan surat niaga berisi masalah bisnis atau perniagaan.  Ciri-ciri surat resmi antara lain sebagai berikut :
-          Menggunakan kepala surat jika yang mengeluarkannya adalah lembaga atau organisasi
-          Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
-          Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim atau resmi, seperti: Assalamualikum, dengan hormat, hormat kami
-          Menggunakan bahasa dengan ragam resmi atau baku
-          Menggunakan cap/stempel jika berasal dari sebuah organisasi atau lembaga resmi
-          Penulisan surat mengikuti format surat tertentu (tidak bebas)
Jenis-jenis surat resmi antara lain : Surat Dinas, Surat Keputusan, Surat Perintah, Surat Tugas, Surat Pengantar, Surat Kuasa, dan Surat Pengumuman.



Bagian-bagian surat resmi
1. Kepala surat (Kop Surat)
2. Tanggal surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal atau perihal surat
6. Alamat
7. Salam pembuka
8. Isi
9. Salam Penutup
10. Pengirim surat (Status/jabatan, tanda tangan, nama jelas)
11. Tembusan

1. Kepala Surat
Kepala surat yang lengkap terdiri atas (1) nama instansi, (2) alamat lengkap, (3) nomor telepon, (4) nomor kontak pos, (5) alamat kawat, dan (6) lambang dan logo. Nama instansi ditulis dengan huruf kapital. Alamat instansi, termaksud di dalamnya telepon, kontak pos, dan alamat kawat (jika ada) ditulis dengan huruf awal kata kapital.
Contoh: 


2. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis lengkap, yaitu nama kota, tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka. Setelah angka tahun tidak diikuti tanda baca apapun, seperti tanda titik, tanda koma, titik dan garis hubung. 
Contoh : Semarang, 5 Januari 2012

3 Penulisan Nomor Surat, Lampiran Surat, dan Perihal
Kata Nomor, Lampiran, dan Perihal diawali huruf kapital dan diikuti tanda titik dua. Penulisan kata Nomor, Lampiran, dan Perihal dapat disingkat menjadi No., Lamp., dan Hal.,



Nomor surat dan kode dibatasi garis miring, tanpa spasi, dan tidak diakhiri tanda baca apa pun.
Penulisan nomor dan kode surat tidak harus dibatasi garis miring, tetapi dapat pula dibatasi tanda titik atau tanda hubung. Demikian pula, isi kode surat tidak harus dengan huruf, tetapi dapat pula dengan angka. 
Kata Lampiran ditulis jika ada yang dilampirkan. Jika tidak ada, kata Lampiran tidak ditulis. Jumlah barang ditulis dengan huruf jika satu atau dua kata dan dengan angka jika lebih dari dua kata. Awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan tanda baca lain.
Kata Perihal diikuti tanda titik dua dan pokok surat diawali dengan huruf kapital tanpa diakhiri tanda baca lain. Pokok surat harus menggambarkan isi surat.
4. Alamat Surat
Dalam penulisan alamat surat terdapat dua macam bentuk. Bentuk yang pertama adalah alamat yang ditulis di sebelah kanan atas di bawah tanggal surat dan bentuk yang kedua adalah alamat yang ditulis di sebelah kiri atas dibawah bagian Hal atau sebelum kata pembuka. Penulisan alamat surat di sebelah kiri atas itu lebih menguntungkan daripada di sebelah kanan atas karena kemungkinan pemenggalan tidak ada hingga alamat yang panjang pun dapat dituliskan. Alamat dalam surat tidak menggunakan kata "Kepada". Berikut ini contoh penulisan alamat surat.

Yth. Kolonel Sangad Mujianto
Jalan Rajawali 56
Bandungan
Semarang

5. Salam
Dalam penulisan surat terdapat dua buah salam, yaitu (1) salam pembuka dan (2) salam penutup. Penulisan kedua bentuk salam itu merupakan awal dalam berkomunikasi antara penulis surat dan penerima surat.
Salam pembuka lazim ditulis di sebelah kiri di bawah alamat surat, di atas kalimat pembuka isi surat. Salam penutup lazim ditulis di sebelah kanan bawah.
Salam pembuka yang lazim digunakan adalah ungkapan dengan hormat 
Ungkapan lain yang digunakan sebagai salam pembuka adalah:
Dengan hormat,
Salam sejahtera,
Saudara.....,
Saudara.....yang terhormat,
Ibu ........ yang terhormat,
Bapak .....yang terhormat,

Salam Pembuka Khusus
Assalamu Alaikum wr.wb,
Salam Pramuka,
Salam perjuangan,
Merdeka,

Salam penutup yang lazim digunakan adalah ungkapan hormat kami, hormat saya, salam takzim, dan wasalam. 

6 Isi Surat
Secara garis besar isi surat terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian pertama merupakan paragraf pembuka, bagian kedua merupakan paragraf isi, dan bagian ketiga merupakan paragraf penutup.
Paragraf pembuka berisi pemberitahuan, pertanyaan, atau permintaan.
Paragraf isi berisi maksud  penulisan surat.
Paragraf penutup merupakan simpulan dan kunci isi surat. Di samping itu, paragraf penutup dapat mengandung harapan penulis surat atau berisi ucapan terima kasih kepada penerima surat.
7. Nama Pengirim
Nama pengirim surat ditulis di bawah salam penutup. Tanda tangan diperlukan sebagai keabsahan surat dinas. 
Contoh :
Kepala Sekolah
Drs. Doni Suwondo 
NIP 197101251988041005

8. Tembusan Surat
Kata tembusan yang ditulis dengan huruf awal kapital (Tembusan) diletakkan disebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus dengan nomor dan hal, serta sejajar dengan nama penanggung jawab surat. Tulisan tembusan disertai dengan titik dua (:) tanpa digarisbawahi.

Tembusan:
1. Direktur Pemilihan Badan
2. Kepala Bagian Pengiriman
3. Drs. Sarjono


Daftar Pustaka :
1.      Tugino thok , Menulis surat resmi, http://mastugino.blogspot.co.id/2012/11/menulis-surat-resmi.html , 20 Maret 2016, 10:14.
http://sarungpreneur.com/umumkan/wp-content/uploads/2015/09/bagian-surat-resmi.jpg , 20 

Menyimak dan Menyimpulkan Isi Berita

BERITA

Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.

Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.

Orang yang bertugas mencari berita disebut wartawan, sedangkan orang yang menulis berita disebut jurnalis.

SIFAT-SIFAT BERITA

  1. Faktual (fakta) = berita yang dimuat/ditayangkan merupakan peristiwa yang nyata (benar-benar terjadi) bukan peristiwa khayalan.
  2. Aktual (baru) = berita yang dimuat/ditayangkan di media merupakan peristiwa yang baru/terkini.
  3. Merupakan peristiwa yang sudah terjadi.
  4. Peristiwanya penting.

MENEMUKAN UNSUR-UNSUR/POKOK-POKOK BERITA
Untuk menyimpulkan isi berita, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari unsur-unsur berita. Unsur-unsur berita dapat dicari menggunakan rumus 5 W+ 1 H yang terdiri atas:
  1. What (apa) = peristiwa apa yang terjadi.
  2. When (kapan) = waktu terjadinya peristiwa
  3. Where (dimana)= tempat terjadinya peristiwa
  4. Who (siapa) = siapa yang mengalami peristiwa
  5. Why (mengapa) = mengapa peristiwa tersebut terjadi
  6. How (bagaimana) = bagaimana peristiwa tersebut terjadi
Setelah kita menemukan unsur-unsur berita barulah kita bisa menyimpulkan isi berita.
CONTOH
Simpulkan isi berita di bawah ini!
                Kebakaran Melanda Ibu Kota
                Kebakaran kembali melanda ibu kota. Api dengan cepat melahap pemukiman padat penduduk di daerah Tambora, Jakarta Barat. Peristiwa tersebut terjadi ketika warga sedang melaksanakan sholat Tarawih, Minggu (28/7).
                Turman, ketua RW 11 mengatakan, “Saat peristiwa terjadi, semua warga tengah melaksanakan sholat Tarawih di masjid. Api dengan cepat menyebar ke rumah warga yang lain, sehingga banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka”.
                Kebakaran diduga disebabkan adanya hubungan arus pendek dari salah satu rumah warga. Petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan untuk menjinakan si jago merah karena lokasi kebakaran sulit dijangkau petugas. Api baru bisa dipadamkan tiga jam kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupuah.
Untuk menyimpulkan isi berita di atas, langkah pertama adalah mencari 5W + 1H, yaitu:
  1. What = kebakaran
  2. When = Minggu, 28 Juli 2013
  3. Where = Tambora, Jakarta Barat
  4. Who = warga RW 11 Tambora
  5. Why = adanya hubungan arus pendek dari salah satu rumah warga
  6. HoW = ketika warga sedang sholat tarawih, terjadi konsleting dan api dengan cepat menyebar ke rumah warga yang lain.
Setelah menentukan unsur-unsur beritanya, barulah kita bisa membuat kesimpulannya.
Kesimpulan:
Kebakaran terjadi di daerah Tambora, Jakarta Barat pada hari Minggu, 28 Juli 2013. Peristiwa tersebut diduga disebabkan adanya hubungan arus pendek dari salah satu rumah warga. Warga Tambora yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut sedang melaksanakan sholat tarawih ketika kebakaran terjadi.
LANGKAH-LANGKAH MENYIMPULKAN ISI BERITA
  1. Membaca/mendengarkan berita
  2. Menentukan unsur-unsur berita (5W+1H)
  3. Membuat kesimpulan berdasarkan unsur-unsur berita yang sudah ditemukan.


Daftar Putaka
1.      https://id.wikipedia.org/wiki/Berita , 10 Maret 2016, 19:25.
https://deasymuh2.wordpress.com/kelas-vii/pelajaran-1/menyimak-dan-menyimpulkan-isi-berita/ , 10 Maret 2016, 19:

Menentukan Perbedaan Karakteristik Dua Kutipan Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah atau sepotong berita".
Novel merupakan cerita yang mengisahkan konflik pelaku sehingga terjadi perubahan nasib tokoh. Unsur intrinsik novel sama dengan unsur intrinsik cerpen. Perbedaan terletak pada alur yang kompleks pada novel.

Setiap novel memiliki karakteristik atau ciri tersendiri. Karakteristik novel dapat diketahui dari gaya kepenulisan pengarang dan "suara zaman". Karakteristik gaya kepenulisan pengarang dapat diketahui dari gaya bahasa yang digunakan novel angkatan 20-an (Balai Pustaka), Angkatan 30-an (Pujangga Baru), dan novel-novel modern. Novel angkatan 20-an seperti Siti Nurbaya masih menyisipkan perumpamaan klise dan pepatah. Novel angkatan 30-an seperti Layar Terkembang tidak menggunakan perumpamaan klise dan pepatah. Sementara itu, gaya kepenulisan pengarang novel modern lebih bebas dan menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu.

Karakteristik "suara zaman" dapat diketahui dari periode angkatan novel tersebut dirilis. Novel-novel yang diterbitkan dalam periode Angkatan 20-an seperti Azab dan Sengsara, Siti Nurbaya, La Hami, dan Di Bawah Lindungan Kaabah. Novel Angkatan 20-an memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Isi novel menggambarkan pertentangan paham antara kaum tua dengan kaum muda.
2. Isi novel menampilkan persoalan kawin paksa.
3. Isi novel menggambarkan jiwa kebangsaan yang belum maju.
4. Gaya bahasa dalam novel lebih sering menggunakan syair, pantun, dan pepatah.

Novel Angkatan 30-an memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pengarang lebih bebas menentukan nasib karya sastranya sendiri.
2. Isi novel menampilkan persoalan yang dihadapi masyarakat kota.
3. Novel Angkatan 30-an menggambarkan cara menggunakan kebebasan dan fungsi kebebasan dalam masyarakat.
4. Novel Angkatan 30-an tidak menggunakan pepatah. Bahasa dalam novel lebih sering menggunakan ungkapan.

Novel-novel modern memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Gaya bahasa lebih lugas.
2. Alur yang digunakan umumnya alur campuran.
3. Amanat tidak secara langsung disampaikan oleh pengarang.
4. Tema yang digunakan lebih luas.

Contoh:
Kutipan novel 1
Kata-kata Azam tadi malam ia anggap merendahkannya. Ia sangat tersinggung. Apalagi tadi malam pemuda itu memutuskan pembicaraannya secara sepihak. Berani-beraninya berlaku tidak sopan padanya? Baginya tindakan Azam itu bukan hanya tidak sopan, tapi sangat menghinanya. Ia memang orang yang mudah emosi jika ada sedikit saja yang tidak sesuai dengan suasana hatinya.

Kutipan novel 2
Sambil tertawa, ia berjabat tangan dengan kami. Ia pemuda yang cakap rupanya. Kulitnya kuning seperti kulit orang Cina dan matanya pun agak sipit. Mungkin ia keturunan orang Cina atau Jepang. Ia berkumis kecil dan janggutnya jarang-jarang seperti altar yang liar. Rambutnya belum tercukur dan pakaiannya sekumal pakaian seorang montir.

Perbedaan karakteristik kedua novel adalah watak tokoh diketahui tokoh lainnya (kutipan novel 1) dan watak tokoh diuraikan oleh pengarang (kutipan novel 2)


Daftar Pustaka

1.      Bernadette Adventa, Menentukan Perbedaan Karakteristik Dua Kutipan Novel,  http://baw30.blogspot.co.id/2014/02/menentukan-perbedaan-karakteristik-dua.html , 10 Maret 2016, 18:57.

2.      https://id.wikipedia.org/wiki/Novel 10 Maret 2016, 19:21.

Menyusun Paragraf Berdasarkan Gambar

Gambar seri adalah rangkaian gambar yang menceritakan suatu peristiwa. Setiap gambar menceritakan bagian dari cerita tersebut. Gambar tersebut dapat disusun secara urut sehingga membentuk sebuah cerita yang runtut. Langkah pertama mengurutkan gambar seri adalah menemukan judl cerita dalam gambar seri tersebut. Setelah menemukan judul dalam gambar seri tersebut, selanjutnya adalah menentukan peristiwa pertama yang mungkin terjadi dalam gambar tersebut Selanjutnya, menentukan peristiwa yang lain yang disusun secara logis sehingga membentuk cerita yang runtut.

Berikut ini adalah langkah-langkah menulis karangan berdasarkan gambar.
a. Berilah judul yang sesuai.
b. Apabila gambar belum urut, urutkan gambar-gambar yang ada secara logis.
c. Buatlah kalimat yang menceritakan gambar tersebut.
d. Susunlah kalimat-kalimat tersebut dengan baik, sehingga menjadi sebuah cerita.


Perhatikan gambar seri berikut ini !


Judul pada gambar tersebut adalah Kecelakaan Sepeda Motor;
Gambar tersebut belum urut, urutkan yang logis adalah sebagai berikut : 4), 2), 3), dan 1

kita juga dapat menyusun sebuah paragraf berdasarkan gambar. Untuk menyusun paragraf berdasarkan gambar perlu diperhatikan gambar dengan teliti
Contoh 1 :

Dari gambar tersebut dapat disusun sebuah paragraf sebagai berikut :
Rani membawakan sebuah lagu dalam acara perpisahan siswa kelas VI. Banyak siswa lain yang menyaksikan penampilan Rani. Mereka kagum dengan kemampuan Rani menyanyikan sebuah lagu.

Perhatikan gambar di samping ! Dari gambar tersebut dapat kita susun sebuah paragraf seperti berikut ini :

Kendaraan ini hingga kina masih digunakan. Rodanya ada dua. Ada yang dilengkapi lonceng dan ada pula keranjang kecil untuk menyimpan perbekalan. Kendaraan ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar minyak. Pengendaranya harus mengayuh kendaraan ini.


Perhatikan gambar di samping ! Dari gambar tersebut dapat kita susun sebuah paragraf seperti berikut ini :

Anak-anak sedang membersihkan halaman. Mereka bekerja secara bergotong-royong. Mereka mengambil sampah yang berserakan dari halaman sekolah. Sampah-sampah itu mereka kumpulkan dalam tong sampah. Setelah tong sampah tersebut penuh, baru dibawa ke tempat pembuangan sampah.

Daftar Pustaka
2.      Tugino thok, Menyusun paragraph berdasarkan gambar, http://mastugino.blogspot.co.id/2012/12/menyusun-paragraf-berdasarkan-gambar.html 20 Maret 2016, 10:42.

Unsur-Unsur Drama (Intrinsik dan Ekstrinsik)

Drama adalah suatu karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menampilkan pertikaian/konflik dan emosi lakuan (gesture) dan dialog. Lazimnya untuk pementasan di panggung, drama juga dapat diartikan sebagai ragam sastra daalam bentuk dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan di atas pentas.
Unsur-Unsur Drama (Intrinsik dan Ekstrinsik) - Drama merupakan seni pertunjukkan yang mementaskan aksi peran baik di atas panggung (live) atau dapat pula non panggung (melalui media televisi, bioskop, dan lain- lain). Perkembangan dunia seni peran kian semakin beragam seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Drama disajikan bertujuan untuk menghibur penonton serta memberikan nasehat-nasehat atau contoh moral yang disampaikan melalui serangkaian adegan demi adegan dari sebuah drama. Drama yang dimainkan dapat merupakan suatu kisah masa lalu (sejarah) yang sengaja dimainkan biasaya untuk mengenang suatu peristiwa penting di masa lalu. Selain itu, drama dapat berupa cerita fiksi atau cerita yang tidak nyata, buah hasil pemikir dari si pengarang cerita atau sutradara. Untuk menciptakan suatu pertunjukkan yang apik, ada unsur- unsur penting yang harus diperhatikan dalam drama. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu cerita yang apik, yang mampu membawa penonton larut dalam setiap scene yang dimainkan oleh aktor – aktrisnya. Unsur- unsur yang harus diperhatikan dalam drama yaitu:

1. Unsur intrinsik
Unsur instrinsik ialah unsur yang membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini ialah komponen yang terdapat di dalam suatu drama. Bagan- bagian yang membangun suatu drama.
Adapun komponen- komponen yang membangun suatu drama yang dikatakan sebagai unsur instrinsik ialah:

a. Judul
Judul merupakan nama suatu drama, atau hal apapun. Dalam karya seni, judul memiliki peranan penting yang dapat menunjukkan isi cerita secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama. Judul dapat menunjukkan siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur cerita, dan sebagainya.
Sebagai contoh suatu drama berjudul “si manis jembatan ancol”, dari judul drama tersebut kita dapat mengetahui tokoh utama dalam tersebut ialah “si manis” penghuni jembatan ancol.

Setidaknya, dari judul mampu  membuat penasaran (red: rasa ketertarikan) penonton meningkat. Oleh karena itu, judul merupakan unsur kunci dalam suatu drama atau seni ainnya (buku, novel, dan lain-lain).
b. Tema
Tema merupakan keseluruhan dari cerita yang dibuat tema adalah ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu drama. Dengan bertolakkan dari tema, unsur-unsur instrinsik drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yang telah ditentukan, seperti alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan lainya.
c. Plot
Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahaapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi
- tahapan awal, pada tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebaginya.
- pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik. Pada tahap ini, konflik yang merupakan bumbu agar suatu drama lebih menarik akan terjadi. Konflik- konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton akan mengenal alur dari cerita yang dibuat.
- komplikasi, tahap komplikasi atau tahap peningkatan konflik, semaki banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita.
- Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Ditahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.
- Resolusi, merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal cerita akan terungkap pada tahap ini. Sering kali, perwatakan yang aseli dari setiap tokoh akan muncul di tahapan ini. 
- Akhir, pada tahap ini adalahbagian the ending of the story, dalam tahap ini semua konfiks telah terpecahkan dan merupakan akhir dari cerita.

Macam-macam plot dalam suatu cerita yaitu:

- Alur maju (prograsif), set cerita berjalan maju, mulai dari masa kini ke masa yang akan datang.
- Alur mundur (regreasif), kebalikan dari alur progresif. Set cerita berjalan mundur, yang mana masa kini adalah sebuah hasil dari konflik-konflik yang terjadi pada masa lalu.
- Alur campuran, alur cerita yang mencampurkan masa kini dengan masa lalu dan juga dengan masa depan. Di sebut juga alur bolak- balik. Cerita dengan alur ini mengungkakpakn konflik yang belum selesai dari masa lalu, masa sekarang, dan penyelesaian di masa depan. Saling terkait satu sama lain.
d. Tokoh cerita/ perwatakan
Tokoh cerita meriupakan individu- individuyang memainkan peran, terlibat dalam cerita atau konflik pada sebuah drma. Macam-macam tokoh dalam sebuah cerita:
- Berdasarkan peran: tokoh utama (central) merupakan tokoh yang dikuatkan atau tokoh utama dalam sebuah cerita atau drama. Sedangkan tokoh tambahan (figuran) merupakan tokoh yang membantu atau mendukung cerita. Dalam cerita, dapat memiliki beberapa tokoh utama, yang dapat dikenali dengan sering munculnya dalam cerita. Sedangkan tokoh figuran hanya muncul beberapa scene, kehadirannya hanya untuk menunjang cerita dari tokoh utama.
- Berdasarkan watak, tokoh antagonis adalah tokoh yang digambarkan sebagai sosok yang penuh keliciikan, jahat dan penyebab munculnya suatu konflik. Sedangkan tokoh protagonis, merupakan tokoh yang mengalami konflik bersama tokoh antagonis.
- Berdasarkan perkembangan, tokoh statis yaitu tokoh yang relative tetp tidak megalami perubahan dari mulai cerita sampai akhir. Sedangkan tokoh yang berkembang ialah tokoh yang mengalami perubahan seiring dengan konflik- konflik yang terjadi pada alur cerita.
e. Dialog
Dialog merupakan serangkaian percakapan dalam cerita. Teknik dialog amat penting bagi sebuah cerita. Masign-masing tokoh sangat dikuatkan denga dialog yang diucapkan serta gaya atau mimik wajah.
f. Konflik
Konflik merupakan masalah, pertikaian, pertentangan yang terjadi pada suatu drama. Konflik ini dialami oleh tokoh utama dengan dibantu oleh tokoh-tokoh penunjang. Setiap drama atau cerita memliki konflik yang berbeda- beda. Konflik sebuah drama akan menambah ketertarikan para penonton. Bahkan sebaiknya mampu mengajak penonton seolah-olah larut dalam pertikaian yang terjadi antar tokoh (red: merasakan). Konflik antar tokoh menyimpan teka-teki yang membuat penonton semakin pensaran dengan kelanjutan cerita dan bagaimana endingnya.
g. Latar atau setting
Merupakan tempat terjadinya setiap peristiwa yang berlangsung dalam alur cerita. Tak hanya itu, latar mencakup peralatan, waktu, pakaian, budaya, serta yang berhubungan dengan kehidupan para tokoh dalam cerita. 
h. Amanat
Tentu dalam sebuah cerita ingin menyampaikan sebuah pesan-pesan moral kepada penonton. Amanat ini disampaikan secara tersirat artinya tidak tertulis dalam naskah namun dapat diambil hikmah dari alur, konflik cerita. Ini merupakan bagian amat penting dan tidak boleh dilupakan dalam sebuah drama.
i. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yang mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa digunakan untuk menghidupkan cerita, agar cerita senantiasa komunikatif.

2. Unsur ekstrinsik
Merupakan unsur yang datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yang disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya certa, namun keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. Oleh karena itu, dapat dijumpai kasus sebuah drama yang terbengkalai dikarenakan oleh faktor ini. Yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu:

- Faktor ekonomi,
- Faktor politik
- Faktor sosial- budaya
- Faktor pendidikan
- Faktor kesehatan
- Faktor psikologis pemain dan kru
- Kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka
1.      Erlyan Ananda, Mengidentifikasi unsur intrinsic drama, http://rumaheyin.blogspot.co.id/2014/12/mengidentifikasi-unsur-intrinsik-drama.html ,24 Maret 2016, 07:43.

Menemukan Informasi Secara Cepat

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi juga dapat diartikan sebagai  data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.
Menemukan Informasi Secara Cepat. Salah satu cara untuk mencari informasi yang diperlukan adalah dengan cara membaca. Membaca sekilas merupakan cara membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Biasanya, kegiatan membaca ini dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Jika ingin memilih acara  kesayanganmu, kamu dapat membaca jadwal acara yang dimuat surat kabar. Jika ingin melihat jadwal perjalanan kereta kita dapat melihatnya di stasiun Berikut ini Jadwal perjalanan kertea dan Jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat .

Jadwal Perjalanan Kereta Api


Dari jadwal perjalanan di atas dapat dinyatakan :
-          Kereta Argo Bromo Anggrek  berangkat dari Stasiun Turi Surabaya pukul 08.01 dan datang di Stasiun Gambir pukul 18.37;
-          Kereta Argo Wilis berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya menuju Bandung berhenti di Jombang, Kertosono, Madiun, Solo Balapan,Tugu Yogyakarta, Karanganyar, Kroya, Banjar, dan Tasikmalaya;
-          Kereta yang  berangkat dari Stasiun Balapan menujuStasiun Gambir adalah Kereta Argo Dwipangga;

Jadwal Kedatangan dan Keberangkatan Pesawat di Bandara Juanda



Pernyataan yang sesuai dengan jadwal kedatangan dan keberangatan pesawat di bandara Juanda di atas adalah :
-          Pesawat Garuda kode penerbangan GA 361 adalah pesawat yang paling awal mendarat di Bandara Juanda;
-          Pesawat Wings Air kode penerbangan IW 1873 tujuan Jakarta berangkat pukul 18.32;
-          Pesawat Garuda Indonesia kode penerbangan GA 349 datang di bandara Juanda pukul 19.25 dan berangkat ke Denpasar pukul 19.30;
-          Pesawat yang datang paling akhir di Bandara Juanda adalah Garuda Indonesia dengan kode penerbangan GA 349
-          Pesawat Lion Air kode penerbangan JT 950 datang di Bandara Juanda lebih awal dari pesawat Airfast kode penerbangan AFE 121;
-          Pesawat Air Asia kode penerbangan QZ 7621 datang dari Denpasar pukul 19.05;
-          Jika pesawat Lion Air kode penerbangan JT 586 berangkat ke Jakarta pukul 20.00, berarti pesawat tersebut pemberangkatannya tertunda 5 menit

Daftar Pustaka
1.      Tugino thok, Menemukan Informasi secara cepat,  http://mastugino.blogspot.co.id/2012/12/menemukan-informasi-secara-cepat.html , 20 Maret 2016, 10:46.

2.      https://id.wikipedia.org/wiki/Informasi , 24 April 2016, 07:28.