1. Pengertian dan karakteristik kelompok
Kelompok
dirumuskan sebagai kumpulan dari dua individu atau lebih. Tingkat interaksinya
sangat bervariasi (mulai dari yang sangat intensif sampai yang tidak ada sama
sekali), demikian pula tingkat saling kesadaran atau pencapaian tujuan bersamanya.(Sarwono,1999)
Berdasarkan
berbagai definisi kelompok juga dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.
Karakteristik
Kelompok
1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam
interaksi sosial baik secara verbal
maupun non verbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh
satu sama lain supaya dapat diakui menjadi
anggota suatu kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil
sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai
suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang
mempunyai tujuan atau minat yang sama. 5.
Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain
serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.(Sofia,2013)
2. Tahapan pembentukan kelompok
Model
pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965).
Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik
dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap
1 – Forming
Pada
tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok
cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka
belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap
2 – Storming
Kelompok
mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi.
Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota
kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka
masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada
pula yang mandenk pada tahap ini.
Tahap
3 – Norming
Terdapat
kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab
telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring
dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap
4 – Performing
Kelompok
dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa
ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling
bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
Tahap
dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja
kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
3. Kekuatan Team Work
Teamwork
atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk
mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork
merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai
tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua
tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam
sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan
atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim
lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu
tujuan bersama.
Saling
mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork.
Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi
perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya
terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan
dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang
terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari
bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut
poin-poin teamwork yang baik:
a) Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang
biasanya dibentuk dari beragam divis dan kepentingan.
b) Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu
adalah kerja individual.
c) Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa
yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
d) Ketika berada dalam teamwork, segala ego
pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
e) Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai
adalah target bersama, bukan individual.
f) Keragaman individu dalam teamwork memang
sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
g) Saling pengertian terhadap karakter
masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
h) Jika setiap orang bekerjasama via bidang
masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
i) Individu yang egois mengejar target
pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target
A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
j) Keahlian masing-masing sungguh menjadi
anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
k) Kendalikan ego dan emosi saat bersama
agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
l) Dengan pemahaman yang tinggi soal
karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
m) Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the
dream work’.(Herdino,2013)
4. Implikasi Manajerial
Dengan
menerapkan konsep kerjasama maka kita akan mendapatkan kemudahan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang berat atau membutuhkan kekuatan kelompok.
Kita
ini dilahirkan sebagai mahluk sosial. Tuhan menciptakan kita dengan dua tangan
dan dua kaki. Mustahil seseorang bisa melakukan semuanya secara sekaligus.
Tuhan sebenarnya mau setiap kita dalam pencapaian kesuksesan kita melakukannya
bersama – sama bahkan bahu – membahu dengan saling bekerja sama. Tentunya
proses pencapaian kesuksesan yang dilakukan bersama – sama akan lebih mudah
daripada melakukannya sendirian.
Contohnya
saja seperti ini. Andaikan saat ini Anda adalah seorang pakar keuangan.
Kemudian Anda mau membuat rumah Anda menjadi lebih indah dengan membuat kebun
di belakang rumah, sehingga rumah akan menjadi lebih asri. Keahlian yang
dimiliki Anda saat ini adalah keahlian di bidang keuangan. Anda bisa membuat
alokasi dana yang diperlukan untuk membuat kebun (budget), akan tetapi Anda
sendiri tidak punya keahlian untuk membuat kebun. Lantas, Anda belajar
bagaimana cara membuat kebun yang indah, melalui proses ujicoba akhirnya Anda
berhasil membuat kebun dengan kategori puas.
Akan
tetapi jika Anda berpikir mengerjakan ini secara tim, tentunya hasilnya akan
lebih cepat. Misalnya Anda membayar seorang ahli kebun untuk merancangkan kebun
sesuai dengan yang Anda inginkan. Kemudian Anda bisa secara detail menjelaskan
seperti apa yang menjadi kemauan Anda tersebut. Hal ini tentunya akan lebih mudah serta
kebun di rumah Anda menjadi lebih cepat jadi bukan? Bahkan ongkos energi serta
waktu Anda tidak terbuang dengan sia – sia. Inilah salah satu kekuatan dari
teamwork.( Nashchan,2013)
Kenyataannya , kerja dalam suatu tim merupakan solusi
yang terbaik untuk mencapai sukses. Kesuksesan kelompok tidak tergantung pada
perorangan, tetapi lebih pada kerja tim yang saling mendukung.(Riyanto&Martinus, 2008)
Daftar
Pustaka
1. Sarwono,
Wirawan Sarlito. Psikologi Sosial Kelompok dan Terapan. Jakarta : PT Balai
Pustaka, 1999.
2. Riyanto,Theo,& Martinus, Th. Kelompok Kerja yang
Efektif. Yogyakarta : Kanisius, 2008.
3. Sofia,
Pengertian
dan karakteristik kelompok , https://sofiaribowo.wordpress.com/2013/06/22/pengertian-dan-karakteristik-kelompok/
, 23 Juni 2015 , 19:52.
4. Herdino,
Pengertian dan karakteristik kelompok,
http://dhino-ambargo.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-karakteristik-kelompok.html
, 23 Juni 2015 , 19:58.
5. Nashchan,
Kekuatan
Team Work, http://nashchanarsyad.blogspot.com/2013/05/kekuatan-team-work.html
, 23 Juni 2015, 20:04.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar