Pengambilan keputusan adalah
suatu tindakan yang biasanya dilakukan oleh setiap manusia . Pengambilan
keputusan juga dilakukan oleh manager dalam perusahaan atau seorang pemimpin
organisasi. Berikut adalah pembahasan lebih lanjut tentang pengambilan
keputusan dalam organisasi :
1. Definisi dan Dasar pengambilan
keputusan
Sebelum
kita mengetahui pengertian atau definisi dari pengambilan keputusan kita harus
mengetahui terdahulu definisi dari keputusan. Keputusan adalah hasil pemutusan,
yaitu segala sesuatu yang telah diputuskan setelah dipertimbangkan dan
dipikirkan.( J.S Kamdhi,2003)
Pengambilan
keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari
beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang
diinginkan.( Syafaruddin & Anzizhan, 2004)
George R. Terry menyebutkan 5 dasar
(basis) dalam pengambilan keputusan, yaitu:
(1) intuisi; (2) pengalaman; (3) fakta; (4) wewenang; dan (5) rasional.
1.
Intuisi.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan
keputusan yang berdasarkan perasaan yang
sifatnya subyektif. Dalam pengambilan
keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil
keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali
relatif kurang baik karena seringkali
mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2.
Pengalaman.
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka
dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan
baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
3.
Wewenang.
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan
dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi
dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek
diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan
sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
4.
Fakta.
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat
kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang
dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
5.
Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang
dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang
ideal. Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai
berikut:
·
Kejelasan
masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
·
Orientasi
tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
·
Pengetahuan
alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
·
Preferensi
yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
·
Hasil
maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang
maksimal.(Juned,2013)
2.
Jenis – jenis keputusan Organisasi
Keputusan organisasi secara metode :
- Metode tradisional
Pengambilan keputusan dengan metode ini dilakukan secara intuisi dan
kebiasaan.
- Metode modern
Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan matematis dan menggunakan
instrumen
modern seperti komputer dan perhitungan statistic
Keputusan dikategorikan dengan berapa banyak
waktu yang diperlukan oleh wirausahawan untuk membuatnya, bagian organisasi
mana yang harus dilibatkan untuk membuat keputusan tersebut, dan fungsi
organisasi mana keputusan tersebut difokuskan. Mungkin metode kategorisasi
keputusan yang umumnya diterima adalah didasarkan pada bahasa teknologi
komputer dan pembagian keputusan menjadi dua tipe dasar; terprogram dan tidak
terprogram.
1. Keputusan Terprogram
Menurut Herbert A. Simon, keputusan
terprogram adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan
organisasi biasanya mengembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya.
2. Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan
yang biasanya merupakan keputusan yang dikeluarkan sekali, sifatnya tidak
secara rutin dan umumnya tidak tersruktur dibanding keputusan yang terprogram.(Alfrizo,2015)
3.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
1.
Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh,
seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari
tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku
yang memberikan kesenangan.
2.
Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang
akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3.
Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang
mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4.
Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan
kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan
dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5.
Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang
ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan
individual.(Sonia,2013)
4.
Implikasi Manajerial
Dari pembahasan dan pengertian di atas dapat
di ketahui bahwa Pengambilan keputusan ialah proses
pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk
menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. (Syafaruddin & Anzizhan, 2004) Peran
pengambilan keputusan dalam organisasi sangatlah penting. Organisasi pada
intinya adalah interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah untuk melakukan sebuah tujuan yang sama.( Hafidhuddin
& Tanjung, 2003). Pengambilan keputusan dalam suatu organisasi biasanya dilakukan
oleh ketua atau pemimpin dalam organisasi tersebut. Misalnya dalam suatu
organisasi sedang diadakan musyawarah dan anggota organisasi memberikan solusi alternatif
untuk memecahkan suatu masalah dan banyak anggota memberi solusi yang berbeda .
Akan tetapi pemimpin dari organisasi tersebut yang akan mengambil keputusan,
untuk memilih solusi yang paling tepat untuk memecahkan masalah.
Daftar Pustaka
2. Kamdhi,J.S. Terampil Berwicara.Jakarta : Grasindo, 2003.
3.
Hafidhuddin, Didin & Tanjung, Hendri.
Manajen Syariah dalam praktik. Depok : Gema Insani, 2003.
4. Juned, Dasar, Faktor dan Jenis Pengambilan Keputusan, http://pmpjuned33.blogspot.com/2013/09/dasar-faktor-dan-jenis-pengambilan.html,
13 Maret 2015 , 13:24.
5. Alfrizo, Jenis-Jenis Keputusan di Dalam
Organisasi, http://alfrizodewa.blogspot.com/2015/04/jenis-jenis-keputusan-di-dalam.html,
13 Maret 2015, 13:30.
6. Sonia, Pengambilan keputusan dalam
organisasi,
http://myblogsoniaregina.blogspot.com/2013/04/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
, 13 maret 2015, 13:55.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar