Rabu, 04 November 2015

Bahasa Indonesia 1 - Perbedaan Topik, Tema dan Judul

1. TOPIK

A. Definisi
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (2007:1207) arti kata topik adalah "Pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan dan sebagainya. Topik dapat juga disebut sebagai bahan pembicaraan/ hal yang menarik perhatian umum akhir-akhir ini. Dengan demikian bila disebut topik penelitian dapat diartikan bebas sebagai pembicaraan atau ide utama yang menarik perhatian umum akhir-akhir ini dalam penelitian.
Topik juga dapat didefinisikan sebagai hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan, atau bisa disebut juga topik adalah tahap awal dalam proses penelitian atau penyusun karya ilmiah.
     Topik berasal dari bahasa Yunani: topoi adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
     Topik biasa terdiri dari satu dua kata yang singkat dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum, sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.

B. Syarat-Syarat Topik
     Berikut ini beberapa syarat yang harus diperhatikan penulis dalam pemilihan topik suatu karya tulis:
Topik harus menarik perhatian penulis.Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang atau penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika suatu topik yang sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kekesalan. Bila terdapat hambatan pun, penulis tidak akan berusaha sekuat tenaga untuk menentukan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah.
Topik harus diketahui/dipahami penulis. Penulis hendaklah mengerti serta mengetahui meskipun baru prinsip-prinsip ilmiahnya. Misalnya asal data yang digunakan berasal dari mana? , metode analisis yang digunakan, dan referensi apa saja yang akan menjadi acuan.
Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial. Bagi penulis pemula, topik yang terlalu baru kemungkinan belum ada referensinya dalam kepustakaan. Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis jika tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya. Begitu juga topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.
Bermanfaat. Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
Jangan terlalu “Luas”. Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis. Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas untuk digarap sehingga tulisan bisa fokus dan tepat sasaran.
Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
Topik yang dipilih harus yang menarik.
Topik yang dipilih ruang lingkup terbatas.
Topik yang dipilih memiliki data & fakta yang obyektif.
Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.
C. Sumber-Sumber Topik
     Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan hendak menulis apa, rasanya semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak hal yang dapat dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik, seperti yang disampaikan Wayne N. Thompson dalam Rakhmat (1999:20), seorang penulis dapat menemukan sumber topik dengan cara sebagai berikut.

1. Pengalaman Pribadi
Perjalanan
Tempat yang pernah dikunjungi
Kelompok Anda
Wawancara dengan tokoh
Kejadian luar biasa
Peristiwa lucu

2. Hobi dan Keterampilan
Cara melakukan sesuatu
Cara kerja sesuatu

3. Pengalaman Pekerjaan atau Profesi
Pekerjaan tambahan
Profesi keluarga

4. Pelajaran Sekolah/Kuliah
Hasil-hasil penelitian
Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut

5. Pendapat pribadi
Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio /televisi
Hasil pengamatan pribadi

6. Peristiwa Hangat dan Pembicaraan publik
Berita halaman muka surat kabar
Topik tajuk rencana
Artikel
Materi kuliah
Penemuan mutakhir

7. Masalah Abadi
Agama
Pendidikan
Sosial dan masyarakat
Problem pribadi

8. Kilasan Biografi
Orang-orang terkenal
Orang-orang berjasa

9. Kejadian khusus
Perayaan atau peringatan
Peristiwa yang eratkaitannya dengan perayaan

10. Minat Khalayak
Pekerjaan
Hobi
Rumah tangga
Pengembangan diri
Kesehatan dan penampilan
Tambahan ilmu
Minat khusus
D. Pembatasan Topik
     Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. akibatnya pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca. Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya.

Fungsi Pembatasan Topik
Pemabatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.
Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif  mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan dikembangkan.
Cara Membatasi Topik
Tetapkanlah Topik yang kan digarap dalam kedudukan sentral.
mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
Tetapkanlah dar rincian tadi mana yang akan dipilih.
Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.

2. TEMA

A. Definisi
     Tema berasal dari bahasa Yunani "thithenai", berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarnya yang akan ditulis atau diuraikan oleh penulis.
     Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Disetiap tulisan pasti mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen, puisi, novel, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberi nilai lebih pada tulisan tersebut.
     Tema juga merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam sebuah karya kesastraan, biasanya tema diolah berdasarkan sesuatu motif tertentu yang berdiri dari pada objek, peristiwa kejadian dan sebagainya. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tema sebagai satu gagasan, fikiran atau persoalan utama yang mendasari sebuah karaya sastra dan terungkap secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit). Tema dalam sebuah cerita tidak dapat dilihat sepenuhnya hingga cerita itu selesai dibaca.

B. Syarat-Syarat Tema
Tema menarik perhatian penulis.Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus-menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
Tema dikenal/diketahui dengan baik. Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
Bahan-bahannya dapat diperoleh. Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
Tema dibatasi ruang lingkupnya. Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

3. JUDUL

A. Definisi    
Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.Judul juga merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.
     Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu. Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, Judul karangan sedapat-dapatnya yaitu dapat menarik perhatian, menggambarkan garis besar (inti) pembahasan, serta singkat dan padat.

B. Syarat-Syarat Judul
Asli. Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.
Relevan. Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan anda (harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut).
Provokatif. Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.
Singkat. Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul    
Harus bebentuk frasa.
Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi.
Tanpa tanda baca di akhir judul karangan.
Menarik perhatian.
Logis.
Sesuai dengan isi.

C. Macam-Macam Judul
     Judul dibagi menjadi dua, yaitu:
Judul Langsung: Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubungannya dengan bagian utama nampak jelas.
Judul Tak Langsung: Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

KESIMPULAN
Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umu, sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan. Sedangkan Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
Tema, topik dan judul tak dapat dipisahkan. Tentu saja tema memiliki ruang lingkup lebih luas daripada topik dan ruang lingkup topik lebih luas daripada judul. Jadi tema mewadahi topik dan judul. Untuk lebih jelasnya lihat hirarki dibawah ini :
JUDUL : Pemeliharaan Gajah Liar di Wai Kambas (cakupannya sempit)
TOPIK  : Pelestarian Hewan Langka (lebih luas daripada judul)
TEMA  : Pelestarian Lingkungan (lebih luas daripada topik)


Daftar Pustaka

1.       Bagus Satrio, Tugas-8 , http://bagussatriyo11.blogspot.co.id/2014/11/tugas-8_18.html , 31 Oktober 2015, 14:53.

2.       Ajeng Putri rahayu , Perbedaan Tema, Topik Dan Judul , http://ajengputrirahayu.blogspot.co.id/2013/11/perbedaan-tema-topik-dan-judul.html , 31 Oktober 2015, 15:27.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar