Kutipan
1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin
semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan,
ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu
disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel,
laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
2. Jenis Kutipan
A. Kutipan langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks
aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai
salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip
sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian
juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf
miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, misal [ huruf miring dari pengutip
],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau
kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ …..
].
Contoh:
Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur
tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).
“Ada informasi pesan
singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,”
kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli
Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan
koordinasi antara mata , tangan, atau bagian tubuh lain . . . yang termasuk
gerak manipuatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan
menggambar” (Asim, 1995:315).
“Dan di antara
manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk meraih ridha Allah SWT. Dan adalah
Allah Maha Penyantun terhadap hamba hamba-Nya”. (Al-Baqarah:207).
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi
(1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan
akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau
pembicara.
B. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari
pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks
yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan
sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut )
seperti telah dicontohkan.
d. Kutipan pada catatan kaki
e. Kutipan atas ucapan lisan
f. Kutipan dalam kutipan
g. Kutipan langsung pada materi
Contoh :
Alqur’an memerintahkan umat islam agar menggunakan akalnya
dalam mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya
termaktub dalam surrah arrum [30] ayat 22.
Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas
bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan
semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman
10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak ada
intervensi dalam pengusutan kasus Bank Century yang diduga terindikasi
pelanggaran tindak pidana korupsi (Republika, Ahad 7 Maret 2010 halaman 1 ).
Banyak sekali pendapat yang mengemukakan definisi prosa,
yang termuat dalam berbagai macam bentuk rangkaian kata, salah satu diantaranya
”prosa adalah karya sastra yang berupa cerita bebas. Bentuk pprosa pada
umumnya merupakan perpaduan dari monolog
dan dialog. Namun, ada pula prosa yang hanya monolog dan terdiri atas
dialog-dialog” (Juanda,Iintisari sastra
Indonesia, 2007:95).
Dalam suatu perkara
tertentu, seumpama adanya pelimpahan hak
milik, maka kedua bela pihak harus membuat surat kuasa, agar tidak ada masalah
di kemudian hari ”surat kuasa adalah surat yang menyatakan pengalihan kekuasaan
dari seseorang kepada orang lain untuk bertindak atau berhak bertindak atas
nama si pemberi kuasa” (Sukamto dkk., Modul Bahasa Indonesia Untuk SMA/MA 11a,
2011:30).
3. Prinsip-prinsip dalam mengutip
Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau
mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana
prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada
salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa
adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak
diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan
kita.
b.Dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan
bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna
atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya :
# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi
sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).
Catatan Kaki
A. Pengertian Catatan
Kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di
bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa
digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan
atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/ bibliografi.
B. Unsur-Unsur
Catatan Kaki
Untuk Buku
1. nama pengarang,
(editor, penerjemah) ditulis dalam urutan diikuti koma
2. Judul buku ditulis dengan huruf kapital (kecuali
kata-kata tugas) dan digarisbawahi
3. nama atau nomor seri (kalau ada)
4. data publikasi:
a. jumlah jilid,
kalau ada
b. nomor cetakan,
kalau ada
c. kota penerbit,
diikuti titik dua
d. nama penerbit,
diikuti tanda koma
e. tahun
penerbitan
c, d, e diletakkan di dalam tanda kurung
5. nomor jilid kalau perlu
6. nomor halaman diikuti titik
Untuk artikel dan
majalah berkala
1. nama pengarang
2. judul artikel, di antara tanda kutip "...."
C. Cara Penulisan
Catatan Kaki
·
Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis
yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi
dari teks.
·
Catatan kaki diketik berspasi satu.
·
Diberi nomor.
·
Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam
karakter dari margin kiri.
·
Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka
baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada
margin kiri).
·
Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak
antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi
teks.
·
Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari
pinggir kertas bagian bawah.
·
Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan
ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan
kaki.
·
Jika keterangan yang sama menjadi berurutan
(misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid
daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
·
Jika ada keterangan yang sama tapi tidak
berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan
sebelumnya.
·
Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya
keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
·
Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau
buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak
dibalik.
Daftar Pustaka
A. Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar
sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis
ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan
(contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan,
para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
B. Unsur-unsur Daftar Pustaka
Unsur-unsur yang harus kita perhatikan dalam menulis daftar
pustaka diantaranya: nama pengarang, penerjemah, tahun terbit, judul buku, kota
terbit, dan penerbit. Selain itu ada pula unsur-unsur yang bisa ada namun tak
selalu ada, misalnya: nama editor atau penyunting, jilid buku, edisi buku, dan
anak judul. Disebut tak selalu ada karena tak semua buku memiliki unsur-unsur
ini.
Yang sering membingungkan kita dalam menulis daftar pustaka
diantaranya adalah cara menuliskan nama pengarang. Pada daftar pustaka, nama
pengarang kita tuliskan terbalik yaitu nama belakang terlebih dahulu di ikuti
tanda koma(,) baru nama depannya. Berikut ini tata cara membalikan nama
pengarang dalam daftar pustaka :
Nama belakang ditulis lebih dahulu daripada nama depan,
meskipun bukan merupakan nama keluarga.Misalnya: Dewi Rieka…………..> ditulis
sebagai: Rieka, Dewi.
Nama belakang yang bagian akhirnya berupa singkatan tidak
diletakkan di bagian depan pembalikan.Misalnya: Triani Retno A ………………>
ditulis sebagai: Retno A,
Triani dan bukan A, Triani Retno
Nama yang mencantumkan gelar tradisi, maka nama yang
diletakkan di depan dalam pembalikan adalah nama yang tercantum setelah
gelar.Misalnya: Rahman Sutan Radjo
………………..> ditulis sebagai:
Rajo, Rahman Sutan
Nama yang mencantumkan kata bin atau binti, maka yang
dicantumkan di depan dalam penulisan daftar pustaka adalah nama yang tercantum
setelah kata bin atau binti tersebut.Misalnya: Siti Nurhaliza binti Rustam ……………..> ditulis sebagai: Rustam, Siti
Nurhaliza binti
Nama pengarang memiliki nama majemukMisalnya: Hillary
Rodham-Clinton ………………………> ditulis sebagai: Rodham-Clinton, Hillary dan bukan Clinton, Hillary Rodham.
Nama keluarga berada di bagian depan nama seperti nama-nama
orang Cina, maka tidak perlu ada pembalikan nama dalam penulisan daftar
pustaka. Misalnya: Wong Kam Fu
………..> ditulis sebagai: Wong, Kam FuKecuali jika mencantumkan nama
Barat, maka asas pembalikan nama ini tetap berlaku. Misalnya: Michelle Yeoh ………….>
ditulis sebagai: Yeoh, Michelle
Penulisan nama-nama pengarang dari Eropa yang memiliki kata
depan, kata sandang, atau perpaduannya juga memiliki peraturan tersendiri dalam
penulisan daftar pustaka. Misalnya nama-nama Italia yang nama keluarganya
didahului dengan awalan, maka kata utama ada pada awalan tersebut.
Misalnya: Leonardi Di Caprio …………………>
ditulis sebagai: Di Caprio, LeonardoAkan
tetapi, nama-nama Italia yang nama keluarganya berawalan d’ de, de’, degli,
dei, dan de li, maka kata utama ada nama setelah awalan itu. Misalnya: Lorenzo
d’Montana …………> ditulis sebagai: Montana, Lorenzo d’.
C. Cara Penulisan Daftar Pustaka
Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan
hal-hal berikut ini :
- Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet,
berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan
seterusnya).
- Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang
ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
b. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi
tanda titik (.)
c. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak
miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
d. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua
bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik
e. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama
pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku
yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis
panjang.
- Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet
ada beberapa rumusan pendapat :
a. Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online
adalah :
Nama Pengarang
Tanggal revisi terakhhir
Judul Makalah
Media yang memuat
URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file
Tanggal akses. –
Menurut Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar
pustaka sebagai berikut: Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online.
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan
singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah
online harus ditulis miring.
Perbedaan dari
Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka.
Perbedaan dari daftar pustaka, kutipan dan catatan kaki itu
terletak pada cara kita menggunakan ketiga unsur tersebut. Pada kutipan,
kalimat atau pernyataan yang kita pinjam dari orang lain berfungsi sebagai
penguat dari pendapat kita di dalam suatu karangan ilmiah. Sedangkan catatan
kaki berfungsi untuk menunjukan dari mana kutipan tersebut berasal, pada
catatan kaki terdapat halaman, judul dan nama pengarang. Kemudian daftar
pustaka memberikan gambaran tentang buku, koran atau majalah yang menjadi
sumber kutipan tersebut.
Daftar pustaka
1.
Dicky Pradana Putra, Pengertian, Fungsi dan
Jenis Kutipan, http://dickypradanaputra.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan.html
, 29 Novemvber 2015, 10:20.
2.
Aan Khunaifi , Kutipan , Daftar Pustaka ,
Catatan Kaki, http://imstuff-it.blogspot.co.id/2014/12/kutipan-daftar-pustaka-catatan-kaki.html
, 29 November 2015, 10:35.
3.
Indah Rianita, Kutipan dan Daftar Pustaka, https://girlycious09.wordpress.com/tag/pengertian-kutipan/
, 29 November 2015, 11:08.
4.
Unsur-Unsur Catatan Kaki, http://bahasaindonesiayh.blogspot.co.id/2012/06/unsur-unsur-catatan-kaki.html
, 29 November 2015, 13:37.