Rabu, 13 Mei 2015

Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

Pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang biasanya dilakukan oleh setiap manusia . Pengambilan keputusan juga dilakukan oleh manager dalam perusahaan atau seorang pemimpin organisasi. Berikut adalah pembahasan lebih lanjut tentang pengambilan keputusan dalam organisasi :

1.      Definisi dan Dasar pengambilan keputusan

Sebelum kita mengetahui pengertian atau definisi dari pengambilan keputusan kita harus mengetahui terdahulu definisi dari keputusan. Keputusan adalah hasil pemutusan, yaitu segala sesuatu yang telah diputuskan setelah dipertimbangkan dan dipikirkan.( J.S Kamdhi,2003)
Pengambilan keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.( Syafaruddin & Anzizhan, 2004)

  George R. Terry menyebutkan 5 dasar  (basis) dalam pengambilan keputusan, yaitu:   
        (1) intuisi;  (2) pengalaman; (3) fakta; (4) wewenang;  dan (5) rasional.

1.      Intuisi.
              Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan  yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif.  Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif  kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.

2.      Pengalaman.
            Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.

3.      Wewenang.
            Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik),  tetapi  dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.

4.      Fakta.
            Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

5.       Rasional
        Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal. Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:

·         Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
·         Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
·         Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
·         Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
·         Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.(Juned,2013)


2.      Jenis – jenis keputusan Organisasi
Keputusan organisasi secara metode :
- Metode tradisional
  Pengambilan keputusan dengan metode ini dilakukan secara intuisi dan kebiasaan.
- Metode modern
  Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan matematis dan menggunakan   
  instrumen modern seperti komputer dan perhitungan statistic

Keputusan dikategorikan dengan berapa banyak waktu yang diperlukan oleh wirausahawan untuk membuatnya, bagian organisasi mana yang harus dilibatkan untuk membuat keputusan tersebut, dan fungsi organisasi mana keputusan tersebut difokuskan. Mungkin metode kategorisasi keputusan yang umumnya diterima adalah didasarkan pada bahasa teknologi komputer dan pembagian keputusan menjadi dua tipe dasar; terprogram dan tidak terprogram.

1. Keputusan Terprogram
Menurut Herbert A. Simon, keputusan terprogram adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan organisasi biasanya mengembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya.

2. Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang biasanya merupakan keputusan yang dikeluarkan sekali, sifatnya tidak secara rutin dan umumnya tidak tersruktur dibanding keputusan yang terprogram.(Alfrizo,2015)

3.      Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

1.    Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2.    Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3.    Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4.    Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5.    Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.(Sonia,2013)

4.      Implikasi Manajerial

Dari pembahasan dan pengertian di atas dapat di ketahui bahwa Pengambilan keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.   (Syafaruddin & Anzizhan, 2004) Peran pengambilan keputusan dalam organisasi sangatlah penting. Organisasi pada intinya adalah interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah untuk   melakukan sebuah tujuan yang sama.( Hafidhuddin & Tanjung, 2003). Pengambilan keputusan dalam suatu organisasi biasanya dilakukan oleh ketua atau pemimpin dalam organisasi tersebut. Misalnya dalam suatu organisasi sedang diadakan musyawarah dan anggota organisasi memberikan solusi alternatif untuk memecahkan suatu masalah dan banyak anggota memberi solusi yang berbeda . Akan tetapi pemimpin dari organisasi tersebut yang akan mengambil keputusan, untuk memilih solusi yang paling tepat untuk memecahkan masalah.

  
Daftar Pustaka
1.      Syafaruddin & Anzizhan. Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan. Jakarta : Grasindo, 2004.
2.      Kamdhi,J.S. Terampil Berwicara.Jakarta : Grasindo, 2003.
3.      Hafidhuddin, Didin & Tanjung, Hendri. Manajen Syariah dalam praktik. Depok : Gema Insani, 2003.
4.      Juned, Dasar, Faktor dan Jenis Pengambilan Keputusan, http://pmpjuned33.blogspot.com/2013/09/dasar-faktor-dan-jenis-pengambilan.html, 13 Maret 2015 , 13:24.
5.      Alfrizo, Jenis-Jenis Keputusan di Dalam Organisasi, http://alfrizodewa.blogspot.com/2015/04/jenis-jenis-keputusan-di-dalam.html,
13 Maret 2015, 13:30.
6.      Sonia, Pengambilan keputusan dalam organisasi,